
Enesis Group Salurkan Bantuan Kepada Masyarakat Bali Cegah Wabah DBD
22 Desember 2020, 15: 49: 27 WIB | editor : ali mustofa
Penyerahan donasi oleh Ketua Yayasan Enesis Indonesia Elkana Lewerissa kepada masyarakat Bali melalui Ketua BPBD Bali I Made Rentin. (Enesis Group for Radar Bali)
DENPASAR - Masa pandemi wabah Covid-19 belum juga berakhir. Selain itu masyarakat Indonesia juga harus mewaspadai wabah lainnya, yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD).
Sebab, musim penghujan sudah mulai datang di kawasan Indonesia. Sejak Januari 2020 hingga tanggal 17 Desember 2020
diketahui terdapat 98.109 kasus DBD, dengan kasus tertinggi berasal di 5 Kabupaten/Kota, yakni Buleleng, Bandung, Badung, Sikka dan Gianyar.
Provinsi Bali pun menjadi salah satu wilayah yang harus ditingkatkan pencegahan dan penanggulangan wabah DBD.
Oleh karenanya, Enesis Group melalui Yayasan Enesis Indonesia menyalurkan bantuan berupa Soffel Anti Nyamuk untuk perlindungan DBD,
serta Amunizer Vitamin C 1000mg, Antis Hand Sanitizer, Kispray Anti Kuman dan Plossa Minyak Aromaterapi Eukaliptus untuk perlindungan dari virus Covid-19.
Ketua Yayasan Enesis Indonesia Elkana Lewerissa dan Ketua BPBD Bali I Made Rentin mengetes kemampuan soffel anti nyamuk untuk perlindungan DBD (Enesis Group for Radar Bali)
Bantuan ini akan dibagikan kepada masyarakat Provinsi Bali melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali.
Penyerahan bantuan ini secara simbolis diberikan kepada Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin oleh Ketua Yayasan Enesis Indonesia Elkana Lewerissa dan RSM Bali Nusra Enesis Group Doddy Kurniawan.
Selain menyerahkan bantuan, Yayasan Enesis Indonesia juga mengajak untuk ikut dalam uji ampuh nyamuk sebagai edukasi terkait pencegahan DBD melalui 3M Plus, Menutup, Menguras, Mendaur ulang dan Menggunakan lotion anti nyamuk.
“Saya mewakili Bapak Gubernur selaku Ketua Satgas dan Bapak Sekertaris Daerah sebagai Ketua Harian, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
kepada Yayasan Enesis Indonesia, Satgas meyakini bahwa didalam upaya percepatan penanggulangan Covid-19 tidak bisa
melakukan sendiri, perlu peran aktif semua pihak, seperti yang dilakukan Yayasan Enesis Indonesia ini," ujar Kepala BPBD Bali I Made Rentin dalam penyerahan simbolis, Selasa (22/12).
Pihaknya tidak boleh lengah dalam menangani wabah yang mengintai wilayahnya, karena akan menambah pekerjaan rumah apabila DBD mulai menjangkiti masyarakat.
Pihaknya pun menerima dengan baik bantuan yang diberikan dan akan mendistribusikannya kepada masyarakat.
Penyerahan donasi oleh Ketua Yayasan Enesis Indonesia Elkana Lewerissa kepada masyarakat Bali melalui Ketua BPBD Bali I Made Rentin. (Enesis Group for Radar Bali)
"Kita juga berharap pandemi Covid-19 cepat berlalu sehingga aktivitas kembali normal, terutama Bali yang menggantungkan kehidupannya dari sektor pariwisata,” ujar dia.
Kemudian, Elkana mengatakan, perhatian kepada DBD yang biasanya kasusnya meningkat di akhir bulan seperti ini dan peran tiap sektor sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat Indonesia mencegah wabah DBD di tengah masa pandemi.
“Kita melihat bahwa 3 kabupaten di Bali masuk dalam 5 kota/kabupaten dengan kasus tertinggi, saat ini kita sudah sangat berjuang melawan Covid-19 tapi jangan sampai lupa akan DBD,
maka kita mau memberikan bantuan tidak hanya untuk Covid-19 tapi juga untuk menekan angka DBD," terangnya.
Selain kepada Provinsi Bali, sebelumnya Yayasan Enesis Indonesia juga memberikan bantuan kepada RSUD Wangaya dan bantuan pencegahan COVID-19 dan DBD kepada Provinsi Jawa Barat.
Selain itu sejak awal pandemi Enesis Group telah berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memutus
mata rantai penyebaran Covid-19 dimulai dengan memberikan bantuan 144 ribu botol Antis Hand Sanitizer kepada warga Indonesia di Wuhan.
Lalu, paket kesehatan kepada BNPB, Vitamin C 1000mg gratis kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, 10.000 paket Kesehatan kepada publik transport, seperti kereta, TransJakarta dan bandara dan 5.000 vitamin kepada tenaga medis di Surabaya.
(rb/mus/mus/JPR)