25.4 C
Denpasar
Saturday, April 1, 2023

Celaka! Gelombang 4 Meter, KM Linggar Petak 89 Tenggelam, 1 Tewas, 10 Orang Hilang 

DENPASAR,radarbali.id – Kecelakaan laut kembali terjadi. KM Linggar Petak 89, dikabarkan tenggelam dihantam gelombang empat meter dan langsung tenggelam, saat berada di perairan Samudra Hindia, Selasa 28 Februari 2023 sekitar pukul 13.00. Hingga, Rabu 1 Maret 2023, Indentitas korban Kapal Ikan yang temukan beejumlah lima orang. Ariyono Wicaksono (Nakhoda), Usnadi, Asep Maulana M, Muhamad Kevin Danuarta. Seorang diantaranya, bernama Hadi Supriadi. Sementara masuk dalam daftar pencarian 10 orang.

Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, kapal dengan POB 15 orang tersebut diperkirakan tenggelam sekitar pukul 13.00. Ini berdasarkan linformasi yang diterima Basarnas dari Agen Kapal PT. Sumber Mina Samudera, sekitar pukul 18.05. Dalam informasi itu, 4 orang berhasil diselamatkan, 1 orang ditemukan meninggal dunia, sementara 10 orang lainnya masih dalam pencarian.

“Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya gerakkan KN SAR Arjuna 229 mulai dari semalam dan hari ini kembali bergerak dari Dermaga Pasir Pelabuhan Benoa, pukul 07.35,” jelas Darmada. Di teman laut, nahkoda KM Linggar Petak 89 yang berhasil selamat mengungkapkan, KM Linggar Petak 89 sebenarnya dari Pelabuhan Benoa menuju Fishing Ground.

Namun nahas ketika berada di posisi koordinat 09°21’S – 115°03’T  tiba-tiba datang ombak menerjang. Nahwa kapal tenggelam akibat hantaman gelombang 4 meter, dan para ABK berpegang pada bola-bola pelampung. Lalu KM Bahari Nusantara 25 menemukan dan mengevakuasi 5 orang ABK KM Linggar Petak 89. Masih melakukan pencarian ABK lainnya sekitar pukul 13.30.

Baca Juga:  MIMIH! Hujan Deras dan Sungai Meluap, Warga Mengwi Tiba-Tiba Hilang

Sementara itu koordinasi tetap dilakukan dengan KM Bahari Nusantara 25 dan KM Bahari Nusantara untuk memantau perkembangan proses pencarian. Selain mengerahkan personil dan Alut, pihaknya juga menghubungi SROP dan VTS Benoa untuk e-broadcast mapel ke kapal-kapal yang berada disekitar lokasi kejadian.

Ia berharap cuaca mendukung dalam proses pencarian dan para korban bisa segera ditemuka 10 ABK Lain. Sayangnya Operasi SAR hari kedua tenggelamnya KM Linggar Petak 89 di Perairan Samudra Hindia masih belum menemukan titik terang, Rabu 1 Maret 2023. Basarnas Bali bersama unsur SAR lainnya telah melakukan pencarian dengan menggerakkan KN SAR Arjuna 229, dengan 37 orang POB lepas sandar dari Pelabuhan Benoa, Denpasar menuju area pencarian.

Hasil koordinasi dengan PT Sumber Mina Samudera, diketahui bahwa korban selamat dan meninggal dunia berada di KM Bahari Nusantara. Sebenarnya dari pihak perusahaan sudah memerintahkan KM Bahari Nusantara untuk kembali ke Benoa, tetapi karena kondisi perairan hal tersebut masih diupayakan.

Baca Juga:  Tak Lagi Miskin, Seribuan Penerima PKH Mengundurkan Diri

Sementara itu keterangan dari Kapten Kapal, Arif Yulianto bahwa saat berlayar kondisi alun mencapai 4 meter sehingga belum berhasil mendekati posisi KM Bahari Nusantara. “Alun gelombang 2,5 sampai 4 meter, angin 20 knot dan visibility 15 km, tadi selama pencarian tidak ditemukan tanda-tanda, tidak ada juga kapal yang melintas, ” jelasnya. KN SAR Arjuna kembali sandar di Pelabuhan Benoa pada pukul 12.45.

Hasil komunikasi dengan pihak agen kapal bahwa sekitar pukul 16.36, posisi KM Bahari Nusantara berada sebelah barat laut lokasi kecelakaan dengan jarak kurang lebih 12 Nm (9° 8.704’S – 114° 58.700’T). Di posisi berbeda, KM Bahari Nusantara 25 berada di sebelah utara LKP dengan jarak kurang lebih 21 Nm (8° 59.195’S – 115° 5.566’T).

Selama upaya pencarian berlangsung turut melibatkan Basarnas Bali, Polair Mabes Polri, Dit Polair Polda Bali, Potensi SAR Radio 115, STOP Benoa, BTS Benoa, KM Bahari Nusantara dan KM Bahari Nusantara 25. Rencananya operasi SAR akan kembali dilanjutkan besok. “Bersok (hati ini) kembali dilakukan pencarian,” tutupnya.  (dre/rid)



DENPASAR,radarbali.id – Kecelakaan laut kembali terjadi. KM Linggar Petak 89, dikabarkan tenggelam dihantam gelombang empat meter dan langsung tenggelam, saat berada di perairan Samudra Hindia, Selasa 28 Februari 2023 sekitar pukul 13.00. Hingga, Rabu 1 Maret 2023, Indentitas korban Kapal Ikan yang temukan beejumlah lima orang. Ariyono Wicaksono (Nakhoda), Usnadi, Asep Maulana M, Muhamad Kevin Danuarta. Seorang diantaranya, bernama Hadi Supriadi. Sementara masuk dalam daftar pencarian 10 orang.

Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, kapal dengan POB 15 orang tersebut diperkirakan tenggelam sekitar pukul 13.00. Ini berdasarkan linformasi yang diterima Basarnas dari Agen Kapal PT. Sumber Mina Samudera, sekitar pukul 18.05. Dalam informasi itu, 4 orang berhasil diselamatkan, 1 orang ditemukan meninggal dunia, sementara 10 orang lainnya masih dalam pencarian.

“Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihaknya gerakkan KN SAR Arjuna 229 mulai dari semalam dan hari ini kembali bergerak dari Dermaga Pasir Pelabuhan Benoa, pukul 07.35,” jelas Darmada. Di teman laut, nahkoda KM Linggar Petak 89 yang berhasil selamat mengungkapkan, KM Linggar Petak 89 sebenarnya dari Pelabuhan Benoa menuju Fishing Ground.

Namun nahas ketika berada di posisi koordinat 09°21’S – 115°03’T  tiba-tiba datang ombak menerjang. Nahwa kapal tenggelam akibat hantaman gelombang 4 meter, dan para ABK berpegang pada bola-bola pelampung. Lalu KM Bahari Nusantara 25 menemukan dan mengevakuasi 5 orang ABK KM Linggar Petak 89. Masih melakukan pencarian ABK lainnya sekitar pukul 13.30.

Baca Juga:  Kelelahan dan Lemas, Pendaki Gunung Agung Berhasil Ditemukan Selamat

Sementara itu koordinasi tetap dilakukan dengan KM Bahari Nusantara 25 dan KM Bahari Nusantara untuk memantau perkembangan proses pencarian. Selain mengerahkan personil dan Alut, pihaknya juga menghubungi SROP dan VTS Benoa untuk e-broadcast mapel ke kapal-kapal yang berada disekitar lokasi kejadian.

Ia berharap cuaca mendukung dalam proses pencarian dan para korban bisa segera ditemuka 10 ABK Lain. Sayangnya Operasi SAR hari kedua tenggelamnya KM Linggar Petak 89 di Perairan Samudra Hindia masih belum menemukan titik terang, Rabu 1 Maret 2023. Basarnas Bali bersama unsur SAR lainnya telah melakukan pencarian dengan menggerakkan KN SAR Arjuna 229, dengan 37 orang POB lepas sandar dari Pelabuhan Benoa, Denpasar menuju area pencarian.

Hasil koordinasi dengan PT Sumber Mina Samudera, diketahui bahwa korban selamat dan meninggal dunia berada di KM Bahari Nusantara. Sebenarnya dari pihak perusahaan sudah memerintahkan KM Bahari Nusantara untuk kembali ke Benoa, tetapi karena kondisi perairan hal tersebut masih diupayakan.

Baca Juga:  Heboh! Mobil Terbakar di Jembrana, Kain Dagangan Ikut Ludes Jadi Abu

Sementara itu keterangan dari Kapten Kapal, Arif Yulianto bahwa saat berlayar kondisi alun mencapai 4 meter sehingga belum berhasil mendekati posisi KM Bahari Nusantara. “Alun gelombang 2,5 sampai 4 meter, angin 20 knot dan visibility 15 km, tadi selama pencarian tidak ditemukan tanda-tanda, tidak ada juga kapal yang melintas, ” jelasnya. KN SAR Arjuna kembali sandar di Pelabuhan Benoa pada pukul 12.45.

Hasil komunikasi dengan pihak agen kapal bahwa sekitar pukul 16.36, posisi KM Bahari Nusantara berada sebelah barat laut lokasi kecelakaan dengan jarak kurang lebih 12 Nm (9° 8.704’S – 114° 58.700’T). Di posisi berbeda, KM Bahari Nusantara 25 berada di sebelah utara LKP dengan jarak kurang lebih 21 Nm (8° 59.195’S – 115° 5.566’T).

Selama upaya pencarian berlangsung turut melibatkan Basarnas Bali, Polair Mabes Polri, Dit Polair Polda Bali, Potensi SAR Radio 115, STOP Benoa, BTS Benoa, KM Bahari Nusantara dan KM Bahari Nusantara 25. Rencananya operasi SAR akan kembali dilanjutkan besok. “Bersok (hati ini) kembali dilakukan pencarian,” tutupnya.  (dre/rid)


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru