30.4 C
Denpasar
Tuesday, March 21, 2023

Koster Bahagia, Anggaran Triliunan Proyek PUPR di Bali Berjalan Lancar

SINGARAJA – Gubenur Bali Wayan Koster terlihat bahagia saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama lanjutan pembangunan jalur shortcut Denpasar – Buleleng pada Kamis (2/9/2021).

 

Meski raut wajah kebahagiaan ditutupi oleh masker yang ia gunakan, namun dari ucapannya tersebut, setidaknya menjawab janji politik yang ia ucapkan ketika kampanye dulu terealisasi.

 

“Ini janji politik saya kepada masyarakat Buleleng saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Bali. Begitu saya dilantik, saya langsung tancap gas, alokasikan anggaran sampai tuntas,” ujar Koster.

 

Sejak dilantik hingga sekarang, Koster memang banyak menggenjot proyek infrastruktur. Bahkan, jika dihitung, nilai anggaran yang sudah dikeluarkan hampir menyentuh Rp3 triliun.

 

Koster mengakui bahwa pandemi ini membuat seluruh program pusat melalui semuan kementrian sedang mengalami refocusing anggaran. Namun, untuk Bali, semua tidak ada masalah.

 

“Jadi karena pandemi, semua kementrian di pusat mengalami refocusing anggaran. Saya menghadap, agar tak berdampak di Bali. Dan akhirnya, semua program PUPR di Bali semua berjalan lancar,” ujarnya.

Baca Juga:  Gubernur Apresiasi Dekranasda Gelar Bali Designpreneur Fashion Show 2022

Ditelisik, angka tersebut dapat dilihat dari program perlindungan kawasan suci Pura Besakih yang diberikan anggaran oleh pusat senilai Rp500 milliar dan saat ini sedang berjalan.

 

Ada juga pembangunan sungai buatan dan normalisasi Tukad Unda di Kabupaten Klungkung sebagai pendukung pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) senilai Rp230 milliar yang ditargetkan selesai tahun 2022.

 

Selanjutnya ada pembangunan Stadion Dipta di Gianyar untuk persiapan piala dunia U20 senilai Rp171 milliar. Proyek ini pun sudah selesai, namun piala dunia U20 ditunda karena pandemi.

 

Selain itu, ada pula proyek pembangunan bendungan Tamblang senilai Rp730 miliar dan ditargetkan selesai tahun 2022.

Nah, nilai anggaran terbesar dilakukan untuk Pembangunan Bendungan Sidan, yakni senilai Rp1,7 trilliun dari yang awalnya dianggarkan Rp809 milliar dan diharapkan selesai tahun 2023.

 

Salah satu yang terbaru adalah pembangunan jalan shortcut Denpasar – Buleleng ini. Ini merupakan lanjutan dari jalan shortcut sebelumnya yakni titik 3, 4, 5, dan 6, sudah selesai dengan anggaran waktu tahun 2019 lalu senilai Rp325 millar.

Baca Juga:  2021, Koster Atur Hotel dan Fasum Wajib Listrik Ramah Lingkungan

 

Untuk proyek kali ini, yakni penambahan shortcut titik 7A, 7B, 7B, dan 8 pada tahun 2021 anggarannya mencapai Rp145,6 miliar. Proyek ini ditarget selesai 2022.

“Total anggaran untuk pembangunan baik fisik titik 3, 4, 5, 6, 7A, 7B, 7C, dan 8, total sudah menghabiskan Rp471,5 milliar,” jelas Koster.

 

“Dari gambarnya, akan memotong 25 tikungan menjadi 7 tikungan. Sehingga nanti jalur yang tanjakan menjadi lebih landai, sehingga aman dan nyaman. Dulu sampai ada yang muntah-muntah kalau ke Buleleng karena jalannya,” pungkasnya sambil tertawa.

Tidak itu saja, Koster juga menyebutkan bahwa shortcut akan dilanjutkan titik 7D, 7E, dan 9 dan 10 pada 2022 sampai 2023, dengan rencana tender pada tahun 2021 ini. Begitu juga dengan shotcut titik 11 dan 12 pada tahun 2023 dan selesai 2024.

Dalam pembangunan shortcut ini, Koster menyebut, anggaran daerah juga digelontor untuk pembebasan lahan. Anggaran pembebasan lahan ini sekitar Rp200 miliar.



SINGARAJA – Gubenur Bali Wayan Koster terlihat bahagia saat memberikan sambutan dalam acara peletakan batu pertama lanjutan pembangunan jalur shortcut Denpasar – Buleleng pada Kamis (2/9/2021).

 

Meski raut wajah kebahagiaan ditutupi oleh masker yang ia gunakan, namun dari ucapannya tersebut, setidaknya menjawab janji politik yang ia ucapkan ketika kampanye dulu terealisasi.

 

“Ini janji politik saya kepada masyarakat Buleleng saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Bali. Begitu saya dilantik, saya langsung tancap gas, alokasikan anggaran sampai tuntas,” ujar Koster.

 

Sejak dilantik hingga sekarang, Koster memang banyak menggenjot proyek infrastruktur. Bahkan, jika dihitung, nilai anggaran yang sudah dikeluarkan hampir menyentuh Rp3 triliun.

 

Koster mengakui bahwa pandemi ini membuat seluruh program pusat melalui semuan kementrian sedang mengalami refocusing anggaran. Namun, untuk Bali, semua tidak ada masalah.

 

“Jadi karena pandemi, semua kementrian di pusat mengalami refocusing anggaran. Saya menghadap, agar tak berdampak di Bali. Dan akhirnya, semua program PUPR di Bali semua berjalan lancar,” ujarnya.

Baca Juga:  Soal Penutupan Toko Tiongkok, Koster-Giri Prasta Tak Lagi Satu Jalur

Ditelisik, angka tersebut dapat dilihat dari program perlindungan kawasan suci Pura Besakih yang diberikan anggaran oleh pusat senilai Rp500 milliar dan saat ini sedang berjalan.

 

Ada juga pembangunan sungai buatan dan normalisasi Tukad Unda di Kabupaten Klungkung sebagai pendukung pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) senilai Rp230 milliar yang ditargetkan selesai tahun 2022.

 

Selanjutnya ada pembangunan Stadion Dipta di Gianyar untuk persiapan piala dunia U20 senilai Rp171 milliar. Proyek ini pun sudah selesai, namun piala dunia U20 ditunda karena pandemi.

 

Selain itu, ada pula proyek pembangunan bendungan Tamblang senilai Rp730 miliar dan ditargetkan selesai tahun 2022.

Nah, nilai anggaran terbesar dilakukan untuk Pembangunan Bendungan Sidan, yakni senilai Rp1,7 trilliun dari yang awalnya dianggarkan Rp809 milliar dan diharapkan selesai tahun 2023.

 

Salah satu yang terbaru adalah pembangunan jalan shortcut Denpasar – Buleleng ini. Ini merupakan lanjutan dari jalan shortcut sebelumnya yakni titik 3, 4, 5, dan 6, sudah selesai dengan anggaran waktu tahun 2019 lalu senilai Rp325 millar.

Baca Juga:  Jembrana Target Suntik Vaksin Covid-19 Tahap Pertama Selesai Besok

 

Untuk proyek kali ini, yakni penambahan shortcut titik 7A, 7B, 7B, dan 8 pada tahun 2021 anggarannya mencapai Rp145,6 miliar. Proyek ini ditarget selesai 2022.

“Total anggaran untuk pembangunan baik fisik titik 3, 4, 5, 6, 7A, 7B, 7C, dan 8, total sudah menghabiskan Rp471,5 milliar,” jelas Koster.

 

“Dari gambarnya, akan memotong 25 tikungan menjadi 7 tikungan. Sehingga nanti jalur yang tanjakan menjadi lebih landai, sehingga aman dan nyaman. Dulu sampai ada yang muntah-muntah kalau ke Buleleng karena jalannya,” pungkasnya sambil tertawa.

Tidak itu saja, Koster juga menyebutkan bahwa shortcut akan dilanjutkan titik 7D, 7E, dan 9 dan 10 pada 2022 sampai 2023, dengan rencana tender pada tahun 2021 ini. Begitu juga dengan shotcut titik 11 dan 12 pada tahun 2023 dan selesai 2024.

Dalam pembangunan shortcut ini, Koster menyebut, anggaran daerah juga digelontor untuk pembebasan lahan. Anggaran pembebasan lahan ini sekitar Rp200 miliar.


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru