DENPASAR – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana atau Cok Ace mengakui, sejak dibuka pariwisata internasional mulai 14 Oktober 2021, hingga tutup bulan tidak ada satu pun wisatawan asing yang datang ke Bali.
Terkait hal ini, Cok Ace pun meminta masyarakat bersabar. Sebab ada kebijakan yang harus direvisi seperti waktu karantina.
Cok Ace saat ditemui usai Sidang Paripurna di DPRD Bali, Senin (1/11) berharap masa karantina dikurangi namun karena keputusan pusat pihaknya tak bisa berbuat banyak.
“Kita semua berharap seperti itu (masa karantina dikurangi), pusat punya pertimbangan lain yang membuat kita harus ikuti, kita berusaha dengan bisa 3 hari lah nanti,” ucapnya.
Diakui harapan ini dikarenakan negara lain kompetitor Bali menerapkan kebijakan zero karantina. Sedangkan di Bali diberlakukan masa karantina selama lima hari.
Menurut Cok Ace, kebijakan karantina wisman ini memang untuk melindungi Bali dari potensi lonjakan kasus. Dditambah lagi banyak ada varian baru sehingga dilakukan pengetatan masuk Bali.
“Ini pertimbangan kita ke depan,” ujarnya.
Meski demikian, Cok Ace mengatakan sejatinya sudah ada wisatawan yang ingin masuk ke Bali. Di antaranya dari Jerman dan Australia. Namun, dua negara ini belum dibuka untuk penerbangan ke Bali.
Dia pun mengaku, usaha mengurangi waktu karantina sudah sering disampaikan dalam webinar dengan memberikan gambaran negara lain.
” Sudah kami sampaikan, dan jawabannya masih dievaluasi karena beberapa varian masuk ke Indonesia, (varian Covid-19) MU dan lain sebagainya,” jelasnya.
Kendala wisman belum ke Bali Cok Ace mengatakan hasil diskusinya dengan penerbangan besar bahwa Bali harus bersabar kalau dibuka Oktober, minimal bulan depan atau November ini baru bisa membawa wisman ke Bali.
“Bersabar dulu sampai bulan November,” pintanya.