DENPASAR,radarbali.id –Kiprah organisasi kemasyarakatan KORdEM (Koalisi Organisasi Non Pemerintah dan Eksponen Masyarakat untuk Demokrasi) Bali yang dulu dikenal militan kembali bangkit. Rapat koordinasi untuk penyegaran kepengurusan baru yang berlangsung di Inna Bali Hotel jalan Veteran Denpasdar menyepakati kepengurusan baru dan sejumlah program yang merepresentasi kepentingan rakyat secara langsung.
Terpilih selaku Ketua KORdEM Provinsi Bali, I Wayan Ariawan, SH, didampingi beberapa Wakil Ketua. Yakni Bidang Kesehatan (Putu Pasuana Putra, Skep. M.M), Bidang Hukum dan HAM (Putu Wirata Dwikora), Pendidikan (Wayan Sukadana), Perempuan (Kadek Arminingsih) dan bidang lainnya.
Istimewanya, kepengurusan kali ini di isi oleh akademisi berpengaruh. Tidak main-main, 2 rektor dan wakil rektor perguruan tunggi bergabung memeperkuat barisan. Ketua Dewan Pembina yakni, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si, yang saat ini menjabat Rektor Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, Anggota I Wayan Sudirta, SH, MH, Dr. I Gede Wayan Wiryawan, SH, MH yang juga Wakil Rektor Universitas Mahasaraswati.
Kemudian Ketua Dewan Penasihat yakni Dr. I Made Sukamerta yang juga Rektor Universitas Mahasaraswati, Anggota: I Nyoman Kenak, SH yang juga Ketua PHDI Bali dan Ketut Bagiada, SH mantan Anggota DPR RI.
Di tingkat Kabupaten, dibentuk kepengurusan dengan Koordinator masing-masing yakni Nengah Wirya (Karangasem), Kadek Candra (Klungkung), Dewa Rona (Bangli), Gusti Ngurah Nuraga (Gianyar), Gusti Komang Wirata (Tabanan), Putu Suwegardanacita (Jembrana), Putu Santi Arsana (Buleleng), Made Suka Artha (Kota Denpasar) dan Wayan Sukayasa, SH (Badung).
Wayan Sudirta, SH, MH, pendiri KORdEM yang saat ini anggota Komisi III DPR RI, mengapresiasi daya juang para relawan yang masih setia dan konsisten dalam wadah KORdEM sejak didirikannya KORdEM pada tahun 2003 silam. “Saya mengucapkan terimakasih pada semua teman-teman yang telah meluangkan waktu melayani masyarakat bersama KORdEM sejak tahun 2003 dulu dan program berjalan dengan baik, walaupun kemampuan sangat terbatas,” ungkap legislator Senayan yang juga Wakil Kepala Sekolah Politik PDI Perjuangan ini.
Diantaranya sebut Sudirta, bantuan 20 ton beras yang disalurkan ke masyarakat terdampak pandemi Covid 19, menyerahkan dana taliasih untuk ratusan warga penyandang cacat/disabilitas, membantu mendapatkan pengobatan gratis di rumah sakit bagi pasien kurang mampu, mengupayakan beasiswa di perguruan tinggi Hindu di Bali, bantuan hukum gratis dari LBH KORdEM, dan lainnya.
Program tersebut tetap dilanjutkan, dengan dana bersumber dari Wayan Sudirta selaku Anggota Komisi III DPR. Karenanya kata dia, penyegaran kepengurusan KORdEM saat ini dimaksudkan untuk memberi energi baru bagi kepengurusan. “KORdEM juga memiliki LBH yang selama aktivitasnya ini telah membela dan mengadvokasi warga masyarakat yang memerlukan bantuan hukum,” tandas anggota Banggar DPR RI ini.
Ditambahkan, penyegaran pengurus ini dikembangkan begitu rupa sesuai kebutuhan paling mutakhir. Tujuannya kata dia, agar program seperti Kesehatan yang selama ini membantu memperjuangkan pengobatan gratis, ditambah dengan program untuk membantu pencegahan “stunting’’ yang ditangani oleh Wakil Ketua Bidang Perempuan KORdEM Bali. Kemudian memperkuat pengelolaan media sosial seiring yang saat ini masuk dalam frame digitalisasi informasi. (feb/rid)