AMLAPURA – Hujan disertai angin kencang mengakibatkan gelombang laut di perairan Karangasem, mengamuk. Nelayan di wilayah Karangasem pun ketakutan melihat cuaca buruk saat ini. Mereka pun terpaksa tidak melaut dalam sepekan ke depan.
Salah seorang nelayan di pantai Ujung, Desa Tumbu, Abdul Kadir. Ia dan beberapa rekannya terpaksa memilih libur untuk mencari ikan. Ia mengaku dengan kondisi cuaca buruk yang terjadi sejak beberapa hari ini, tak mau ambil risiko. Saat libur melaut, ia dan rekannya memilih memperbaiki alat tangkap seperti jaring dan membersihkan perahu.
“Gelombangnya lumayan tinggi bisa sampai 4 meter. Sementara kami libur dulu sampai kondisi cuaca kembali normal,” ujarnya Senin (2/8).
Karena sebagian besar nelayan tidak melaut, untuk memenuhi pasokan ikan hanya mengadalkan dari luar.
“Yang dijual ikan kiriman. Karena kami belum bisa melaut untuk sementara waktu,” imbuhnya.
Kondisi cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini juga dibebarkan, Koordinator Pos Basarnas Karangasem I Gusti Ngurah Eka Widnyana. Belum lama inu ia mengungkapkan cuaca di perairan Karangasem memang cukup buruk sehingga sangat berisiko bagi nelayan.
Dia mengimbau masyarakat nelayan untuk waspada dan memperhatikan kondisi perairan.
“Sementara waktu tidak melaut dulu sampai kondisi cuaca normal kembali. Karena sangat berisiko,” ucapnya.
Data yang dirilis Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar, kondisi cuaca perairan Karangasem memang berpotensi membahayakan bagi pelaut, terutama nelayan yang memakai perahu. Sebab ketinggian gelombang di Selat Lombok diprakirakan mencapai 1-5 meter. Terutama di Selat Lombok bagian selatan yang diprediksi 4-6 meter dengan kategori sangat tinggi.
Tingginya gelombang diprediksi terjadi sampai tiga hari ke depan. Dengan potensi hujan ringan dan sedang yang terjadi hampir di seluruh wilayah Bali, khususnya bagian timur.