DENPASAR – Sebanyak 11 orang di Bali yang merupakan kontak erat dengan kasus omicron dari Surabaya dinyatakan negatif dalam tes swab PCR. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya Senin, 3 Januari 2022.
Suarjaya mengatakan, hasil swab kontak erat kasus Omicron Surabaya yang punya riwayat berwisata ke Bali, semuanya negatif. Hasil swab WNA Rusia beserta kontak erat karyawan villa, semua negatif.
Untuk selanjutnya, semua wajib di karantina 5 hari. Setelah nanti hari ke-5 dilakukan test PCR lagi (exit test).
“Semua negatif. Hasilnya keluar pukul 18.30 (Wita),” tegasnya.
Sebelumnya Satgas Covid-19 Provinsi Bali melakukan setelah dua pasien yang positif Omicron di Surabaya usai dari Bali. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengatakan dari hasil tracing ditemukan 11 orang yang berkontak dengan pasien.
Sebanyak 11 orang ini merupakan karyawan hotel di tempat kedua pasien tersebut menginap berlokasi di Sawangan, Kuta Selatan, Badung.
Suarjaya meralat bahwa kedua pasien positif Omicron di Bali dari tanggal 11 sampai 15 Desember 2021 bukan tanggal 20 sampai 25 Desember. Ia sebelumnya menyangsikan kedua pasien itu terpapar di Bali karena menurutnya sudah melewati masa inkubasi 14 hari.
“Karena di awal kan disampaikan bahwa dia dari Surabaya ke Bali itu 20-25 Desember. Ternyata cek di hotelnya tanggal itu tidak ada, yang tanggal 11-15 Desember. Itu kan sudah melewati masa inkubasi sebenarnya,” tegasnya saat ditemui kemarin (3/12).
Dijelaskan angka kematian akibat virus varian Omicron ini dikatakan lebih rendah dibandingkan delta atau alpha. Sayangnya, Omicron lebih cepat menularnya walau gejalanya lebih ringan. “Artinya angka kematiannya bisa lebih rendah dari pada yang delta dan Alpha,” jelasnya.
Sampai saat ini di Bali untuk mendeteksi Omicron hanya dengan SGTF (S-gene Target Failure) untuk pemeriksaan awal Omicron dilakukan di Laboratorium Pemerintah Provinsi Tapi, kalau ada ada kecurigaan mengarah terkena Omicron sampel akan dikirim ke Litbangkes.
“Ya baru diperiksa. Tapi kalau melihat inkubasinya sudah lewat 14 hari. Pasien itu positif pada tanggal 1 Januari. Di Surabaya dia bergejala demam setelah dicek positif. Di Bali dia sehat-sehat saja,” ucapnya.
Suarjaya menambahkan kasus di Bali pada tanggal 11 sampai 15 Desember rendah. Rata-rata di bawah 10 kasus. Suarjaya menegaskan sampai saat ini belum ditemukan yang terkonfirmasi Omicron.
Gubernur Bali Wayan Koster meminta masyarakat tetap menaati protokol kesehatan. Ia berharap tidak berdampak di Bali apalagi akan ada perhelatan internasional yang akan digelar di Pulau Dewata. “Tetap disiplin protokol kesehatan. Mudah-mudahan tidak terpengaruh,” ujar kata Koster di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali usai Upacara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/ Janji Jabatan Senin (3/12).