SEMARAPURA – Peternak di Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung dibuat resah. Pasalnya sejumlah anak sapi dan itik yang diternak para peternak di area persawahan ditemukan mati dengan luka gigitan.
Anjing liar pun menjadi tersangka sebagai pelakunya. Anjing liar ini diduga beraksi saat malam hingga pagi hari sehingga sulit terpantau oleh peternak dan sering berkeliaran di sawah.
Perbekel Tihingan, I Wayan Sugiarta, Sabtu (5/6) menuturkan, pihaknya tidak tahu pasti sejak kapan anjing liar mulai menyerang ternak sapi dan itik di Desa Tihingan.
Begitu juga jumlah pasti ternak sapi dan itik yang mati akibat ulah anjing liar lantaran tidak semua peternak melaporkan peristiwa tersebut.
“Yang saya ketahui, selain itu ada ada empat anak sapi yang mati akibat ulah anjing liar. Dan yang terbaru terjadi hari ini (Jumat, 5/6). Sapi berusia 9 bulan mati dengan sejumlah luka,” katanya.
Berdasarkan keterangan peternak, anjing liar yang memangsa ternak warga Desa Tihingan itu berjumlah lebih dari satu. Mereka beraksi saat malam hingga pagi hari sehingga tidak terpantau oleh peternak.
“Itu sebabnya saya meminta solusi dari instansi terkait sehingga cepat tertangani. Mengingat ternak-ternak itu merupakan jerih payah para peternak,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Gede Juanida menjelaskan bila benar apa yang terjadi terhadap ternak di Desa Tihingan akibat ulah anjing liar, maka memerlukan cara penanganan yang berbeda dari penanganan anjing liar pada kasus gigitan rabies. Sebab, kata dia, biasanya anjing jenis ini tidak pernah ditemui di pagi atau siang hari.
“Kondisi ini yang memerlukan kesepakatan dan cara-cara khusus untuk kita dilaksanakan. Hari Senin saya akan melakukan koordinasi untuk menentukan apa yang perlu dilakukan terkait dengan keberadaan anjing liar ini,” tandasnya.