TABANAN – Vaksinasi Covid-19 di Tabanan yang masih rendah membuat pemerintah memutar otak. Satunya, kini Pemkab Tabanan melakukan vaksinasi berbasis banjar atau dusun.
Dengan pola ini, maka vaksinasi tidak dilakukan di Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) seperti puskesmas atau rumah sakit tidak lagi pasif. Sebaliknya, Fasyankes yang aktif mendatangi warga.
Sebanyak 29 Fasyankes di Tabanan pun menyebar ke banjar-banjar di Tabanan untuk melakukan vaksinasi.
Langkah itu yang didorong Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan untuk mempercepat vaksinasi. Di mana pola baru yang didorong saat ini adalah proaktifnya 29 fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) untuk bisa menjangkau lebih banyak cakupan sasaran dengan layanan berbasis banjar.
Seperti disampaikan Sekretaris Satgas Covid-19 Tabanan, I Gede Susila yang menekankan pola vaksinasi reguler di 29 fasyankes lebih didorong melakukan vaksinasi berbasis banjar.
“Kalau dulu menunggu datangnya masyarakat ke fasyankes untuk dapat vaksinasi, sekarang kita balik, petugas vaksinasi di 29 fasyankes ini kita dorong melakukan vaksinasi di masing-masing banjar terdekat di wilayahnya, tidak lagi menunggu. Silahkan para Camat, kepala Puskesmas dan kepala Desa menentukan mana desa yang sudah siap, sepanjang ketersediaan vaksin dan fasilitas internet siap,” terangnya.
Karena berbasis banjar, maka vaksin lebih banyak akan didistribusikan ke 29 fasyankes, jadi cakupannya mereka yang akan mengatur.
“Jika ada dosis lebih bisa digeser ke lokasi fasyankes lain. Dan dari 29 fasyankes di yang ada tersebut rata rata per hari sekitar 3.000 warga terlayani vaksinasi,” tandasnya.