DENPASAR-Terbatasnya ruang gerak hampir sebagian besar sektor usaha akibat pandemi C ovid-19 menyebabkan roda perekonomian di Bali benar-benar terpuruk.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan bahwa pemerintah Provinsi Bali terus berupaya agar penularan Covid-19 di tengah pandemi segara dapat dihentikan.
Oleh sebab itu pihaknya meminta agar semua pihak turut mendukung untuk selalu menerapkan protokol kesehatan secara disiplin kapanpun dan dimanapun berada.
“Bagi kita semua tentu sudah lelah dengan kondisi seperti saat ini. Oleh sebab itu mari bersama kita jaga dan lindungi diri dari paparan Covid-19, agar semua aktivitas seperti sedia kala dapat dilaksanakan,” ujar Cok Ace dalam jumpa pers di sela peninjauan kesiapan mall sebelum kembali di buka, di Beachwalk-Kuta, Badung, Sabtu (4/9).
Ditambahkannya, pihaknya belum berani berjanji secara langsung terkait kapan akan di bukanya kembali 14 mal besar di Bali ini, namun dirinya sudah terus berupaya agar indikator pendukung untuk menurun level status Bali dari level 4 dapat tercapai.
Secara nasional untuk melindungi pengunjung dan juga penyedia layanan dari penularan Covid-19, wajib diberlakukan transaksi pembayaran menggunakan non-tunai atau QRIS.
Aplikasi pembayaran QRIS ini sudah di dukung oleh perbankan yang ada di Bali, yakni melalui M-Banking yang bisa di download di telepon seluler, tersedia juga pada pembayaran di aplikasi Gopay, OVO dan DANA.
“Aplikasi nirsentuh (QRIS) ini bisa digunakan untuk mengurangi penularan Covid-19, ke depan kita hanya akan fokus menggunakan handphone pribadi yang ada di genggaman tangan kita saja.
Sehingga sentuhan dengan orang lain dan barang dapat dihindari seoptimal mungkin,” imbuh Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali Trisno Nugroho yang juga hadir mendampingi Wakil Gubernur Cok Ace.