DENPASAR – Meski cukup dekat dengan Pulau Bali, erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (4/12/2021) tak berdampak, baik terhadap warga maupun penerbangan melalui bandara internasional Ngurah Rai.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin saat dikonfirmasi mengenai dampak dari letusan yang mengakibatkan belasan korban jiwa di Lumajang yang bertepatan pada Tilem sasih Keenam.
Sekadar informasi, Tilem Keenem terjadi setahun sekali dan di Bali digelar prosesi Nangluk Merana, yakni upacara yang memiliki arti untuk memohon keselamatan serta hasil alam yang melimpah. Juga agar terhindar dari marabahaya.
“Arah abu vulkanik ke Barat Daya, sehingga Bali relatif aman terutama bandara masih tidak terdampak dan normal,” ujarnya pada Minggu (5/12/2021).
Bahkan info terbaru dari BMKG, dikatakan Rentin, awalnya mewaspadai bandara di Surabaya dan Malang, malah dari hasil paper test pagi ini, dinyatakan masih relatif aman dari paparan debu vulkanik sehingga masih beroperasi normal.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denoasar, Agus Wahyu Raharjo.
“Berdasarkan data observasi Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai dan Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda tidak teramati adanya abu vulkanik di bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan bandara Juanda Surabaya,” ujarnya.
Dalam laporan yang disampaikan kepada radarbali.id, dikatakan prakiraan cuaca wilayah Gunung Semeru dari data MSLP and Accumulate Precipitation (IFS Model) kondisi cuaca cuaca berawan dan hujan ringan.
Terdapat Significant Meteorological Information (SIGMET) No 29 yang dikeluarkan MWO Ujung Pandang berlaku tanggal 4 Desember 2021 pukul 18.10 – 24.00 WITA, berupa hasil analisis sebaran abu vulkanik akibat aktivitas erupsi Gunung Semeru yang berpotensi mengancam keamanan penerbangan.
Untuk informasi arah dan kecepatan angin pada beberapa ketinggian, pada ketinggian 900 m arah angin dari Barat- Barat Laut dengan kecepatan 9-18 Km/Jam.
Pada ketinggian 3000 m arah angin dari Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan 9-18 Km/Jam, dan pada ketinggian 5500 m arah angin dari Timur – Tenggara dengan kecepatan 9-27 Km/Jam.