GEROKGAK-Warga Celukan Bawang, Gerokgak, Buleleng dibuat waswas dan resah.
Kekhawatiran warga itu menyusul adanya rencana pihak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang mendatangkan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Warga resah, karena di tengah makin merebaknya wabah pandemi Covid-19 (Corona), kedatangan TKA asal China ke PLTU Celukan Bawang akan berdampak buruk.
Terkait keresahan warga Celukan Bawang dengan rencana kedatangan TKA asal China ke PLTU Celukan Bawang dibenarkan Sekretaris Desa Celukan Bawang Rahmansyah.
“Kami memang dengar info dari warga soal tenaga kerja lokal dikarantina sementara. Sehingga pihak perusahaan memutuskan untuk mendatangkan naker asing asal China yang saat ini bekerja di Palembang,”terang Rahmansyah, Senin (6/4).
Meski begitu, mengenai waktu kedatangan maupun jumlah TKA Asal China yang akan didatangkan pihak PLTU Celukan Bawang, Rahmansyah mengaku belum mengetahui.
Bahkan, untuk menghindari terjadinya keresahan di masyarakat, pihaknnya berencana untuk berkomunikasi terlebih dahulu dengan pihak kecamatan Gerokgak, sehingga dapat bertemu dengan pimpinan perusahaan PLTU Celukan Bawang.
“Kalau ada warga yang resah itu wajar saja, apalagi ada tenaga asing yang akan ke PLTU Celukan Bawang di tengah wabah corona. Tentu kami akan komunikasikan dulu ke kecamatan,”terangnya.
Sementara itu, terkait rencana kedatangan TKA asal China, dari informasi yang diterima Jawa Pos Radar Bali, yakni menyusul adanya surat pernyataan yang dikeluarkan pihak PLTU dengan mengatasnamakan PT. Victory Utama Karya dan diterbitkan tanggal 1 April 2020 itu.
Ada tiga poin dalam surat pernyataan yang ditandatangi oleh Branch Manager PT. Victory Utama Karya (VUK) Efendi dan General Manager CHDOC PLTU Celukan Bawang Wang Xinyuan.
Adapun tiga poin surat pernyataan itu, pertama disebutkan, terkait Covid-19, sewaktu-waktu pekerja akan di rumahkan dan gaji tetap dibayar tanpa tunjangan.
Kedua, perusahaan tidak akan melakukan PHK terhadap karyawan kecuali melanggar peraturan perusahaan atau pelanggaran berat lainnya/terjadi force majure.
Ketiga, dikarenakan sebagian besar warga negara asing pulang dan tidak bisa kembali. Sehingga mengakibatkan tenaga kerja ahli asing berkurang banyak yang mengakibat jam kerjanya menjadi sangat tidak wajar.
Dalam hal ini membuat perusahaan mengambil keputusan untuk meminjam tenaga asing ahli dari Palembang yang kebetulan kontrak kerjanya mereka habis.