SINGARAJA– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya dampak Badai La Nina.
Apabila badai benar terjadi, potensi bencana alam pun akan meningkat.
Saat ini Kabupaten Buleleng baru masuk musim penghujan. Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Buleleng sejak Kamis (4/11) siang hingga petang hari.
Dampaknya musibah tanah longsor terjadi di beberapa lokasi.
BPBD Buleleng mencatat ada 9 titik bencana yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi. Diantaranya pohon tumbang di Desa Kekeran yang menutup akses Jalan Raya Seririt-Pupuan.
Musibah tanah longsor juga terjadi di beberapa titik. Kerusakan terparah terjadi di Desa Busungbiu dan Desa Sepang.
Di Desa Busungbiu, tebing setinggi 8 meter di dekat SDN 1 Busungbiu longsor. Dampaknya akses masuk menuju sekolah tertutup.
Sementara di Desa Sepang, tebing setinggi 5 meter di Banjar Dinas Kerobokan, longsor. Dampaknya material longsor merusak rumah milik Ketut Sirka, 45, warga setempat.
Hingga Jumat pagi (5/11), Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng dikerahkan ke dua lokasi tersebut guna melakukan pembersihan.
BPBD juga menyalurkan bantuan sembako pada keluarga Ketut Sirka.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awal musim penghujan akan terjadi pada bulan November ini.
Hanya saja Ariadi tak menyangka bila hujan intensitas tinggi, langsung mengguyur Buleleng pada awal musim penghujan.
Ariadi mengaku telah berkoordinasi dengan BMKG Denpasar. Menurutnya pada musim penghujan ini, berpotensi terjadi Badai La Nina.
Apabila badai benar-benar terjadi, berpotensi terjadi hujan dengan intensitas yang lebih tinggi.
“Ada potensi terjadi La Nina pada Januari dan Februari. Bulan-bulan itu kita ada di puncak musim penghujan. Kalau benar terjadi, curah hujannya akan lebih tinggi lagi.
Bahkan bisa disertai angin kencang. Kami minta masyarakat lebih waspada, karena saat curah hujan ekstrem terjadi, potensi banjir dan tanah longsor menjadi sangat besar,” kata Ariadi.