AMLAPURA – Gunung Agung dengan ketinggian 3.031 mdpl (meter diatas permukaan laut) biasanya menjadi favorit pendaki saat pergantian tahun. Namun aktivitas pendakian ke Gunung Agung menjelang perayaan tahun baru di prediksi sepi. Berkaca pada tahun sebelumnya, selama kurun waktu sebulan, di Bulan Desember hanya mencapai 100 orang. Hal itu diungkapkan pemandu lokal Gunung Agung, Mangku Kayun Rabu (7/12).
Hingga saat ini kata dia, belum ada permintaan untuk memandu wisatawan menuju Gunung Agung. Biasanya sebelum Covid-19, awal Desember biasanya sudah ada permintaan bagi pendaki untuk dilakukan pendampingan pendakian. “Kalau waktu covid tahun 2021 lalu, dalam sebulan hanya seratus orang. Itu dalam sebulan Desember. Kemungkinan saat ini juga sepi,” ujarnya.
Dia menyebut, faktor cuaca menjadi pemicu para pendaki enggan naik gunung di bulan Desember untuk merayakan tahun baru. “Bulan 12 sampai Januari itu cuacanya buruk. Hujan dan sering badai,” kata Kayun.
Tingginya aktivitas pendakian justru terjadi di bulan Agustus. Mengingat cuaca saat itu bersahabat. Sehingga sangat aman untuk melakukan aktivitas pendakian. “Kalau hujan berisiko. Selain itu juga ancaman petir jadi kendala juga,” paparnya.
Pihaknya mengimbau bagi para pendakin yang akan melakukan aktivitas pendakian pada bulan Desember ini hingga Januari mendatang agar ekstra hati-hati. Selain itu, pendaki juga diimbau tidak memaksakan diri naik ke puncak saat cuaca sedang buruk. “Jangan memaksa. Kelengkapan mendaki, dan juga alat keselamatan dan obat-obatan itu perlu. Cek kesehatan sebelum naik. Kalau memang kurang sehat, jangan naik dan harus didampingi pemandu,” terangnya.
Jalur pendakian yang saat ini tengah digandrungi para pendaki yang akan ke Gunung Agung yakni melalui jalur pendakian edelweis di Temukus. Jalur tersebut kata dia cukup aman. Selain itu, terdapat mata air yang mempermudah pendaki mencari air. “Tempat campingnya juga aman di sana. Jadi pendaki tidak perlu banyak-banyak bawa air dari bawah,” tandas Kayun. (zul/rid)