MANGUPURA-Memasuki masa peralihan musim, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah III Denpasar mengimbau agar masyarakat mewaspadai adanya potensi dampak buruk cuaca ekrem.
Cuaca ekstrem itu mulai hujan lebat disertai angin kencang dan petir, hingga potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan atau laut di Bali.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo menerangkan, kondisi cuaca saat ini umumnya cerah berawan.
Potensi hujan ringan sedang di wilayah Bali bagian utara, barat dan tengah pada siang-malam hari.
Suhu udara berkisar antara 23-32 derajat celcius, dengan kelembaban udara berkisar antara 60-95 persen.
Angin umumnya bertiup dari arah timur-tenggara dengan kecepatan berkisar antara 6-34 Km per jam.
Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar antara 0.25-1.25 meter, perairan Selatan Bali berkisar antara 0.75-3 meter, di Selat Bali antara 0.5-3 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.5-3 meter.
“Kondisi ini disebabkan wilayah Bali sedang dalam periode musim peralihan. Indeks ENSO di NINO 3.4 adalah -0.80. faktor ini secara signifikan meningkatkan potensi hujan di Indonesia, ” jelasnya, Minggu (7/11) kemarin.
Lebih lanjut, kuadran 4 (maritim continent) kondisi ini juga mendukung proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Selain itu terdapat labilitas lokal kuat di wilayah Bali yang mendukung proses pembentukan awan hujan yang dapat disertai kilat atau petir.
Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 28-30 derajat celcius.
“Suhu muka laut yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air) di wilayah Bali. Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 mb (5.800m), ” terangnya.
Sementara terkait prediksi cuaca tiga hari kedepan berpotensi hujan ringan hingga sedang di sebagian besar wilayah Bali.
Peringatan dini waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir di wilayah Bali bagian barat, tengah, timur dan utara, serta potensi tinggi gelombang laut yang mencapai 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia selatan Bali.
BMKG juga mengimbau masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrim seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan kilat atau petir.
“Masyarakat umum, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan selatan Bali, ” pungkasnya.