SINGARAJA – Penularan Covid-19 di klaster perkantoran, semakin meluas. Klaster perkantoran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Buleleng disebut meluas ke klaster keluarga. Sementara di Sekretariat DPRD Buleleng, ditemukan ada tiga orang lain yang terindikasi terkonfirmasi covid-19.
Kamis (8/7/2021) tim surveillance dari Dinas Kesehatan Buleleng, kembali melakukan tracing di Sekretariat DPRD Buleleng. Tercatat ada 14 orang staf yang menjalani rapid test antigen. Dari belasan orang itu, ternyata ada tiga orang yang reaktif. Mereka pun langsung diminta menjalani karantina mandiri.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, tim terus menelusuri kontak erat kasus-kasus sebelumnya. Dari penelusuran itu, tim menemukan ada puluhan kasus terkonfirmasi positif baru.
“Secara umum (kasus baru) itu kontak erat dengan kasus sebelumnya. Kalau ada kasus positif, kami telusuri sampai ke keluarganya. Demikian juga kalau di (klaster) perkantoran. Kami temukan satu, kami deteksi sampai keluarganya,” kata Suyasa.
Berkaca dari peningkatan kasus itu, Satgas memutuskan melakukan sejumlah kebijakan untuk membatasi mobilitas penduduk. Salah satunya dengan menerapkan pos sekat. Selain itu lampu penerangan jalan utama juga akan dipadamkan separonya. Demikian juga dengan akses wifi di ruang publik juga akan dipadamkan.
“Biar mengurangi kerumunan. Kalau tempat usahanya tutup, tapi wifi masih tetap menyala, akan tetap ada kerumunan. Kami berusaha mengurangi mobilitas dan interaksi semaksimal mungkin,” ujarnya.
Selain itu satgas juga akan memperketat pemberlakuan work from home (WFH) di lembaga perkantoran. Satgas tak ingin klaster perkantoran kembali muncul. Satgas telah meminta tim yustisi merazia kantor-kantor yang tak menerapkan WFH.
“Kalau memang ditugaskan bekerja di kantor, agar diberikan surat tugas. Sehingga mobilitas penduduk bisa ditekan. Otomatis nanti potensi penularannya juga akan semakin turun,” tandas Suyasa.
Di sisi lain, kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Buleleng terus mengalami lonjakan. Satgas Penanganan covid-19 Buleleng mengumumkan tambahan 75 kasus terkonfirmasi positif baru. Sebanyak tiga orang diantaranya meninggal dunia.
Kini kasus aktif di Buleleng mencapai 310 kasus. Sebanyak 191 orang atau 61,6 persen pasien, diizinkan menjalani isolasi mandiri. Sedangkan 119 orang sisanya menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan yang ada di Buleleng. Termasuk tiga orang diantaranya dirawat di RS Jiwa Bangli dan dua orang lain dirawat di RS Sanglah Denpasar.