29.8 C
Denpasar
Saturday, June 3, 2023

Diduga karena Struktur Tanah yang Labil

TAK ada angin maupun hujan, mendadak senderan rumah setinggi 5 meter dengan lebar sekitar 10 meter ambruk. Material senderan langsung menutup saluran irigasi yang berada tepat di bawah senderan.

 

Kejadiannya berlangsung di Perumahan Kanaya, Lingkungan Sangket, Kelurahan Sukasada, mendadak jebol. Jebolnya senderan tersebut menutup akses saluran irigasi yang ada di sekitar perumahan.

 

Peristiwa jebolnya senderan rumah itu terjadi pada Senin (8/11) sekitar pukul 14.00.

 

Salah seorang warga menyebutkan, sempat terdengar suara petir. Sesaat kemudian terdengar suara bergemuruh diikuti dengan getaran yang cukup kuat. “Tadinya saya kira gempa. Saya sampai gemetar, karena gemuruhnya cukup keras,” ungkap warga tersebut.

 

Baca Juga:  Rulli Dorong Medsos Jadi Wadah Kontribusi Pemikiran Anak Bangsa

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, pihaknya telah melakukan assessment kerusakan terkait musibah tersebut. Diduga senderan jebol karena struktur tanah yang labil.

 

“Kalau dilihat, struktur tanahnya memang labil. Ada juga kemungkinan bestek senderan memang kurang kuat. Sehingga rentan jebol. Sampai saat ini kami belum mengetahui identitas pemilik rumah. Karena menurut warga sekitar, pemilik rumah tinggal di Jakarta,” kata Ariadi.



TAK ada angin maupun hujan, mendadak senderan rumah setinggi 5 meter dengan lebar sekitar 10 meter ambruk. Material senderan langsung menutup saluran irigasi yang berada tepat di bawah senderan.

 

Kejadiannya berlangsung di Perumahan Kanaya, Lingkungan Sangket, Kelurahan Sukasada, mendadak jebol. Jebolnya senderan tersebut menutup akses saluran irigasi yang ada di sekitar perumahan.

 

Peristiwa jebolnya senderan rumah itu terjadi pada Senin (8/11) sekitar pukul 14.00.

 

Salah seorang warga menyebutkan, sempat terdengar suara petir. Sesaat kemudian terdengar suara bergemuruh diikuti dengan getaran yang cukup kuat. “Tadinya saya kira gempa. Saya sampai gemetar, karena gemuruhnya cukup keras,” ungkap warga tersebut.

 

Baca Juga:  Entaskan Kemiskinan, Desa di Buleleng Bakal Diberi Dana Insentif

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, pihaknya telah melakukan assessment kerusakan terkait musibah tersebut. Diduga senderan jebol karena struktur tanah yang labil.

 

“Kalau dilihat, struktur tanahnya memang labil. Ada juga kemungkinan bestek senderan memang kurang kuat. Sehingga rentan jebol. Sampai saat ini kami belum mengetahui identitas pemilik rumah. Karena menurut warga sekitar, pemilik rumah tinggal di Jakarta,” kata Ariadi.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru