DENPASAR – Kasus Covid-19 di Bali masih menunjukkan jumlah kasus yang tinggi setiap harinya. Pada Senin (9/8), kasus Covid-19 di Bali bertambah 1.018 orang. Untuk mempercepat penanganan Covid-19 ini, tracing dan testing harus diperbanyak.
Peningkatan tracing dan testing ini juga telah diputusskn dalam rapat strategi pengendalian aktivitas masyarakat untuk mempercepat penurunan kasus baru Covid-19 antara Gubernur Bali bersama Pangdam IX Udayana dan Kapolda Bali pada tanggal 9 Agustus 2021 di Jaya Sabha.
Disepakati dalam rapat tersebut, untuk lebih banyak dan menggencarkan tracing dan testing dengan menyebarkan jumlah swaber. Salah satunya adalah merekrut mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di Kabupaten masing-masing menjadi tenaga swaber. Tim swaber ini nantinya membantu tenaga swaber di Puskesmas.
“Tenaga swaber dari mahasiswa bergabung dengan tim swaber dan tracer dari TNI dan Polri bergerak bersama-sama. Dibentuk beberapa tim sesuai jumlah lokasi yang ditargetkan untuk tracing dan testing. Yang positif langsung dibawa ke tempat lokasi terpusat yang disediakan di wilayah masing-masing berbasis desa,” ucap Koster Senin (9/8).
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan kontak erat yang harus ditracing dan testing adalah keluarga, tetangga kontak erat dan tempat bekerja.
Isolasi terpusat dan kebutuhan yang diperlukan, disiapkan oleh pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, desa dengan memanfaatkan fasilitas kecamatan/desa seperti balai latihan, sekolah dan sejenisnya.
Dinas kesehatan menyiapkan tim nakes yang bertugas keliling ke lokasi isolasi terpusat. Semua orang yang menjalani isolasi terpusat dilakukan swab PCR pada hari ke-10. Pengecekan data orang yang menjalani isolasi mandiri dilaksanakan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Dandim, Kapolres, BPBD, dan Dinas Kesehatan.
Terakhir, Pelaksanaan testing di tempat-temlat kerumunan/ keramaian seperti pasar, terminal, dan pusat perbelanjaan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Dandim, Kapolres, BPBD, dan Dinas Kesehatan/kota.