TABANAN – Tanaman porang sempat naik daun di Indonesia. Demam porang ini membuat banyak petani yang beralih bertanam porang atau melakukan tumpang sari tanaman lain dengan porang.
Namun, sejak dua bulan ini, harga umbi porang anjlok. Ketua DPW Perhimpunan Petani Penggiat Porang Nusantara (P3N) Bali Nyoman Sunaya menyebutkan, harga porang sebelumnya sempat menyentuh harga Rp8 ribu per kilogram.
“Kini Rp6 ribu-7 ribu per kilogram,” kata Sunaya.
Saat ini, kata Sunaya, di P3N Bali mengirim porang dengan dua perusahaan besar. Yakni PT. Rajawali Penta Nusantara dan PT. Asia Prima Konjac.
“Karena baru dua perusahaan tersebut yang MoU,” jelas pria asal Suraberata ini, Tabanan ini.
Sunaya pun mengungkapkan, saat ini luas tanam porang di Bali terus bertambah. Sejak tiga tahun booming, tanaman porang hampir ada di kabupaten di Bali.
Kata dia, tanaman porang terluas berada di daerah Jembrana, disusul Buleleng dan Tabanan.
“Sisanya berada di kabupaten lainnya di Bali,” terang dia.
Dia pun menyebutkan, karena masifnya tanam porang di Bali, saat ini sudah ada ratusan hectare lahan berinisi tanaman porang.
“Kalau dari catatan kami di P3N Bali, luas lahan tanaman porang mencapai 250 hektare lebih di Bali. Itu berdasarkan dari data anggota petani porang,” jelas Sunaya.