SINGARAJA– Musibah tanah longsor kembali terjadi di Desa Galungan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali.
Kali ini, sebuah senderan rumah milik Gede Karata, 42, warga di Banjar Dinas Desa, Rabu petang (10/3) jebol.
Akibat jebolnya senderan setinggi 3 meter, menyebabkan material longsor menutup separo badan Jalan Raya Sekumpul-Galungan.
Akibat tertutup material, akses dari arah Sekumpul maupun Galungan sempat terganggu.
Seperti dibenarkan Perbekel Galungan I Nyoman Suksema.
Menurutnya, akibat jebolnya senderan milik warga juga menyebabkan sebagian bangunan kamar mandi dan dapur milik korban ikut ambrol kebawah.
“Senderan yang jebol itu tingginya sekitar 3 meter dan lebarnya sekitar 5 meter. Sebagian bangunan kamar mandi dan dapurnya juga kena. Pondasinya sudah amblas, tinggal bangunannya saja di atas,” kata I Nyoman Suksema saat dihubungi, Kamis sore (11/3).
Menurutnya, bencana longsor memang sangat rentan terjadi di Desa Galungan. Lebih lagi dalam sepekan terakhir, hujan lebat selalu mengguyur wilayah tersebut. Biasanya hujan turun pada siang hari hingga malam hari.
“Tahun ini memang sudah beberapa kali rumah warga kami kena bencana longsor. Terakhir ya rumah ini. Syukurnya keluarga mereka tidak sampai mengungsi, karena bangunan utamanya masih aman,” katanya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, pihaknya masih menjajagi kerusakan yang terjadi di Desa Galungan. Pihaknya akan melakukan assessment dan melaporkannya pada BPBD Bali. Sehingga pemilik rumah berpeluang mendapatkan bantuan stimulan rekonstruksi pasca-bencana.
Sedangkan dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, akibat longsor, sejumlah petugas dibantu warga secara swadaya melakukan aksi gotong royong untuk membersihkan material yang sempat menutup separo badan jalan.