AMLAPURA- Operasional dermaga Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali berubah fungsi.
Dermaga Tanah Ampo yang awalnya dibangun dan difungsikan sebagai dermaga Cruise itu berubah menjadi dermaga bongkar muat barang dan penumpang.
Spontan, akibat alih fungsi dermaga membuat pihak Komisi III DPRD Karangasem geram dan mencak-mencak.
Selain itu, Komisi III DPRD Karangasem juga menyayangkan langkah KSOP Padangbai yang dinilai tanpa koordinasi dengan pihak Pemkab Karangasem.
“Dermaga Tanah Ampo bukan untuk embarkasi (pemberangkatan)-debarkasi (penurunan) atau bongkar muat kendaraan roda empat dan lainnya. Tetapi dari awal, dermaga itu difungsikan untuk dermaga cruise,” ujar Ketua Komisi III DPRD Karangasem I Wayan Sunarta, Jumat (12/2).
Terkait hal ini, pihaknya menyatakan akan segera menemui dan menanyakan terkait operasional dermaga Tanah Ampo yang dinilai melenceng kepada pihak otoritas (KSOP Padangbai).
“Rencana alih fungsi dermaga seharusnya dibicarakan terlebih dahulu. Meski itu hanya bersifat uji coba atau sementara,” tandasnya.
Terlebih tambah Sunarta, dermaga yang diperuntukkan sebagai perlintasan kendaraan sewaktu bongkar muat cukup berisiko.
Sebab, dermaga sedianya digunakan untuk perlintasan pejalan kaki yang turun dari kapal pesiar, sehingga secara kualitas konstruksi dinilai berbahaya ketika dipakai untuk lintasan kendaraan.
“Peruntukkan dermaga itu kan untuk kapal cruise dan diharapkan geliat perekonomian masyarakat itu bisa terjadi melalui sektor pariwisata. Jadi kami berharap peruntukannya tidak melenceng,” bebernya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala KSOP Padangbai Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengungkapkan bahwa pengoperasian dermaga Tanah Ampo melalui uji coba bongkar muat KM Mutiara Ferindo, pekan lalu sudah sesuai prosedur.
Pengoperasian itu lanjut dia, berdasarkan izin operasi melalui keputusan Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub pada 2017 tentang pemberian izin operasi Tanah Ampo kepada otoritas pelabuhan Padangbai.
“Nanti jika ada kapal pesiar, bisa diatur. Saat ini pengoperasian agar dermaga tetap dimanfaatkan. Daripada tidak dimanfaatkan. Untuk kapal cruise, tinggal pengaturan jadwal saja,” ujar Eka.
Seperti diberitakan sebelumnya, dermaga Tanah Ampo digunakan untuk sandar kapal jenis roro Mutiara Ferindo VII dengan rute Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat menuju Tanah Ampo dan sebaliknya.
Namun pada Jumat (5/2) lalu, kapal yang dibangun tahun 1994 ini melakukan uji coba bersandar di Dermaga Tanah Ampo sebelum menjadi angkutan definitif.