SINGARAJA– Sebanyak 104 orang pelamar tak hadir dalam tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pelamar yang tak hadir langsung dinyatakan gugur. Meski begitu panitia masih memberi kesempatan bagi para pelamar yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng mencatat, pada hari pertama pelaksanaan SKD, ada 104 orang yang tak hadir. Sebanyak tiga orang di antaranya tak hadir karena terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan 101 orang lainnya tanpa keterangan.
Khusus bagi yang terkonfirmasi positif, mereka akan diberikan kesempatan lain. BKPSDM Buleleng akan menjadwal ulang pelaksanaan tes, setelah mereka mengakhiri masa karantina.
“Setelah tanggal 13 Oktober nanti, akan ada jadwal dari BKN (Badan Kepegawaian Nasional). Jadi yang terkonfirmasi positif, mereka diberi kesempatan tes lagi di Kantor Regional BKN Wilayah X. Sedangkan yang tidak ada keterangan, langsung gugur,” kata Kepala BKPSDM Buleleng I Gede Wisnawa saat dihubungi dari Singaraja, Sabtu (11/9).
Wisnawa menegaskan pihaknya berupaya melakukan proses seleksi dengan ketat. Terutama dari sisi penerapan protokol kesehatan. Menurutnya para pelamar harus mematuhi sejumlah protokol. Di antaranya mengenakan masker ganda, wajib telah menerima vaksin minimal dosis pertama, serta menunjukkan hasil swab antigen atau PCR.
“Kami dari penyelenggara juga wajib menyediakan alat pengukur suhu. Menjaga jarak antar peserta selama menjalani tes. Termasuk menyediakan wastafel, hand sanitizer, dan melakukan sterilisasi ruangan setelah tes. Kami juga tidak mau muncul klaster di sini,” kata Wisnawa.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, tes telah berjalan dengan baik. Menurutnya SKD sudah berjalan dengan ketat dan transparan. Seleksi dilakukan berbasis komputer dan hasilnya diumumkan secara terbuka. Sehingga mencegah peluang terjadinya kecurangan.
“Ini langkah luar biasa untuk mendapatkan Aparatur Sipil Negara yang berkualitas. Semua sudah dilakukan secara transparan. Selama ini ASN yang lulus lewat CAT, sudah berkualitas semua. Jadi saya harap outputnya bagus,” tukas Agus.