NEGARA– Puluhan kepala sekolah (Kepsek) dan guru dari beberapa sekolah di kabupaten Jembrana dimutasi, Senin (11/10).
Selain promosi dan pengisian jabatan kepala sekolah yang selama ini kosong. Termasuk oknum kepala sekolah yang terseret kasus pidana persetubuhan dengan anak dibawah umur akhirnya resmi diganti.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba dalam arahannya, meminta agar para guru mampu mengawal anak-anak didiknya menjadi generasi bangsa yang hebat.
Bupati mengutip pepatah, guru kencing berdiri sedangkan anak kencing berlari. Artinya sebagi pendidik, tentu seorang guru mempunyai tugas yang sangat mulia dalam membimbing dan mendidik anak.
“Untuk itu saya minta agar para kepala sekolah dan guru kelas agar mampu mengawal anak-anak didiknya agar menjadi generasi bangsa yang hebat,” ujarnya.
Terkait mutasi, kata bupati, pada prinsipnya merupakan sebuah upaya dan kerja keras para guru itu sendiri.
”Mutasi ini benar-benar kita kaji dan pertimbangkan dengan baik. Tidak saja untuk para kepala sekolah juga ada guru-guru yang promosi. Namun demikian, mutasi dan promosi itu tentu berdasarkan prestasi dari para guru itu sendiri dan bukan atas like and dislike,” terangnya.
Kepada para guru yang indisipliner, bupati menegaskan tidak segan-segan akan memberikan sanksi. ”Guru jangan hanya datang ke sekolah hanya memberikan PR (pekerjaan rumah) saja bagi murid-muridnya. Apalagi ada guru yang saat jam pelajaran di kelas sibuk dengan urusan handphone (HP) yang tidak ada relevansinya dengan bidang tugasnya di kelas. Gerak-gerik tugas kalian akan kami pantau terus di sekolah. Jika ada yang ditemukan demikian , saya tak segan-segan memberikan sanksi tegas. Untuk itu, selain menjadi seorang pendidik kalian juga kami harapkan menjadi publik relation,“ tegasnya.