AMLAPURA – Kabupaten Karangasem memiliki garis pantai terpanjang kedua di Bali. Karena itu, sektor perikanan pun akan digenjot maksimal. Salah satunya dengan membuat 3 tempat pelelangan ikan.
Hal itu diungkapkan Bupati Karangasem, I Gede Dana dikonfirmasi Minggu (12/12). Dijelaskan Bupati Dana, sektor pertanian dan perikanan akan digenjot dalam pemerintahannya.
Dua sektor itu, kata Dana, akan ditopang dengan pembentukan perusahaan daerah (perusda) yang berfungsi menyerap produk pertanian dan perikanan. Dengan cara itu, maka harga produk pertanian dan perikanan tidak dipermainkan tengkulak.
Dana berjanji pembentukan Perusda tersebut telah diajukan ke DPRD Karangasem pada 2022 mendatang.
“Semoga cepat terlaksana,” ucapnya.
Menurutnya, kehadiran Perusda sangat penting dalam melakukan tata kelola hasil tangkapan ikan nelayan dan hasil pertanian milik petani. Terlebih di saat musim panen. Biasanya hasil panen akan dihargai murah.
“Agar harganya stabil. Baik saat musim panen dan tidak. Agar tidak dipermainkan tengkulak,” kata dia.
Saat musim panen tiba, baik hasil pertanian maupun hasil tangkapan nelayan akan diserap oleh Perusda dengan harga yang pantas. Pihaknya pun akan menentukan harga melalui aturan.
“Ini penting. Jadi ada kesepakatan harga. Nanti dari Perusda yang menjualnya kembali,” terangnya.
Dia menjelaskan, sektor pertanian dan perikanan menjadi sektor utama yang akan digarap serius oleh Bupati I Gede Dana. Sektor perikanan misalnya, Karangasem memiliki wilayah dengan bentang laut terluas nomor dua di Bali. Yakni sepanjang 87 kilometer dengan hasil tangkapan cukup besar di Bali. Dalam setahun tangkapan ikan rata-rata mencapai 27 ribu ton.
“Kami juga berencana membangun tiga tempat pelelangan ikan,” jelasnya.
Tiga TPI itu, kata dia, dua di antaranya TPI kecil yang akan dibangun di kawasan Kecamatan Kubu dan Kecamatan Abang.
“Sedangkan satu TPI pusat akan dibangun di Pasar Seni Manggis yang saat ini mangkrak,” tandasnya.