GIANYAR– Diduga karena kondisi tanah dalam keadaan labil, pagar rumah warga di Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar ambruk pada Kamis malam (13/1) pukul 19.00 WITA.
Material pagar sepanjang kurang lebih 15 meter itu ambruk ke tengah jalan. Sehingga akses lalu lalang bagi warga terhalang.
Petugas terkait telah melakukan evakuasi dengan membersihkan material yang ambrol.
Camat Gianyar, I Komang Alit Adnyana, menyatakan lokasi pagar ambruk itu berada dekat Kantor Lurah Beng. Kata Alit, saat kejadian, kondisi cuaca baik.
Tidak ada hujan maupun angin kencang. “Tiba-tiba roboh. Tidak ada korban. Hanya saja menutup akses jalan,” ujarnya, Jumat (14/1).
Alit menduga, pagar roboh tersebut karena tanah yang menyangga pondasi pagar labil. “Dulu tanah di sana dalam. Terus ditimbun, sampai tanah disana tinggi, dan ada juga berdiri garasi,” ujarnya.
Dia menduga, air hujan yang terus mengguyur masuk ke dalam timbunan pondasi.
“Karena terus diguyur hujan, menyebabkan tanahnya labil,” jelasnya.
Usai mendengar kejadian tersebut, Camat bersama Kapolsek Gianyar, Kompol I Gede Putu Putra Astawa langsung datang ke lokasi.
Malam itu, material pagar yang ambruk memerlukan bantuan alat berat. Sehingga dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menerjunkan alat berat pada Jumat.
Alat berat langsung mengeruk dan membersihkan material pagar sisa ambruk.
“Pembersihannya harus menggunakan alat berat. Setelah dibersihkan, saya minta agar tanah itu ditutup terpal, agar kalau hujan tidak terkikis lagi. Sebab di barat ada pura,” pintanya.
Di bagian lain, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Prasasta menambahkan, belakangan ini cuacanya sangat ekstrim.
Hujan lebat mengguyur dalam beberapa jam. Terkadang mentari bersinar terik. Hal tersebut mengakibatkan tanah menjadi labil. Hal tersebut mengakibatkan, sering terjadi peristiwa pohon tumbang atau tanah longsor, meskipun saat itu tidak sedang turun hujan.
“Maka kami selalu mengimbau masyarakat selalu waspada beraktivitas, terutama kawasan tanah yang labil, bekas urukan atau tanah tebing,” pungkasnya.