NUSADUA,radarbali.id – Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai pusat unggulan ilmu pengetahuan dan teknologi perkelapasawitan Indonesia kembali menyelenggarakan agenda pertemuan ilmiah 4 tahunan, bertajuk, International Oil Palm Conference (IOPC) yang ke-7 di Convention Centre (BNDCC) di Nusda Dua Bali, 14-16 Maret 2023. Konferensi kali ini mengusung tema, “Coping The Matters, Ensuring The Future”.
Direktur Holding PTPN, Abdul Ghani, dalam sesi konferensi pers, menjelaskan, melalui pertemuan ilmiah ini, diharapkan para pemangku kepentingan dapat membahas isu dan alternatif pemecahan masalah menghadapi tantangan keberlanjutan industri kelapa sawit.
“IOPC 2022 diharapkan dapat memberikan wawasan dan strategi baru bagi pemangku kepentingan industri kelapa sawit untuk menghadapi berbagai tantangan ditengah ketidakpastian ekonomi global dan memastikan keberlangsungan industri kelapa sawit yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di masa depan,” tandas Abdul Ghani.
Menariknya, Abdul Ghani menyatakan dalam konferensi ini pihaknya sekaligus mengampanyekan produksi minyak makan merah. Ap aitu minyak makan merah. Dia menjelaskan, minyak ini juga berbahan baku kelapa sawit. Hanya saja diproses bukan dalam pabrikan. Warnanya agak merah berbeda dengan minyak goreng pabrikan yang berkilau seperti kuning emas.
Pihaknya, mengaku sangat berkepentingan mengampanyekan ini karena sudah masuk dalam program pengurangan stunting (gizi buruk) dari pemerintah.
“Kenapa ini masuk dalam program pengurangan stunting, karena minyak makan merah ini mengandung vitamin A dan E tulen yang sangat berbeda dengan minyak goreng pabrikan,” tandas Abdul Ghani, didampingi Direktur PT RPN, Dr. Iman Yani Harahap dan Asdep Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto.
Disebutkan, minyak makan merah yang ramah lingkungan ini bisa dikonsumsi masyarakat pedesaan. Misalnya, dengan produksi 10 ton dapat dikonsumsi oleh 200 ribu warga.
Hal senada juga diungkapkan Kepala PPKS, Edwin Lubis, yang menurutnya boleh dibilang produksi minyak makan merah ini anti stunting. Karena itu pihaknya akan terus mendorong produksi minyak makan merah ini sebagai andalan dalam negeri.
“Karena itu kita bangun pabrik minyak makan merah ini di area-area perkebunan sawit dengan tujuan murah cost produksi dan harga jual juga bisa lebih murah,” tambah Edwin Lubis.
Dikatakan, minyak makan merah yang CPO nya diproses di pabrikan berlokasi di kota-kota besar sehingga biaya produksi menjadi mahal. Sebaliknya minyak makan merah langsung di area perkebunan kelapa sawit.
IOPC merupakan konferensi internasional yang membahas perkembangan isu, riset dan gelar teknologi perkelapasawitan terkini yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali sejak 1998. Pada kesempatan ini, IOPC 2022 ini dibuka oleh Asisten Deputi Kehutanan dan Perkebunan Kementerian BUMN, yang berbicara mengenai pentingnya untuk melanjutkan semangat keberlanjutan kelapa sawit untuk menjawab tantangan saat ini dan menjamin keberlanjutan industri kelapa sawit di masa depan.
Konferensi ini dihadiri oleh 900 peserta yang berasal dari 14 negara. Acara ini dilaksanakan dengan serangkaian acara meliputi 3 (tiga) Plenary Lectures dan 3 (tiga) Breakout Session yang didukung oleh 72 pembicara dan 112 scientific posters. Topik Breakout Session dalam IOPC 2022 ini terdiri atas 3 (tiga) bidang, yaitu (a) Agriculture and Biotechnology; (b) Product Development, Processing Technology, and Bioenergy; dan (c) Environment, Socio Economics, and Business. Para peserta juga dibekali dengan berbagai pengetahuan tentang teknologi terbaru dalam produksi kelapa sawit yang ramah lingkungan dan manajemen risiko bisnis.
Selain itu, melalui pameran dan klinik sawit, para peserta juga diajak untuk berdiskusi, berbagi pengalaman dan membentuk jejaring dengan sesama pelaku industri kelapa sawit dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi saat ini.
Penyelenggaraan IOPC 2022 kali ini didukung sponsorship dari sejumlah pemangku kepentingan. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai sponsor Titanium; PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai sponsor Platinum; ACGT Sdn Bhd, PT Saraswanti Anugrah Makmur, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, BIONEENSIS, PT Bumitama Gunajaya Agro, dan Samsung sebagai sponsor Gold; serta Media Perkebunan dan Sawit Indonesia sebagai Media Partner. (feb/rid)