SINGARAJA– Sebanyak dua pelinggih gedong di Pura Dalem Desa Adat Rangdu, terbakar pada Rabu (13/10) pagi. Setelah kejadian tersebut, pihak desa berencana menggelar paruman menyikapi insiden tersebut.
Insiden kebakaran itu terjadi sekitar pukul 10.30 Wita. Api menyambar atap ijuk di pelinggih pura. Dampaknya ada dua atap pelinggih yang terbakar. Sementara badan pelinggih aman dari jilatan api.
Bendesa Adat Rangdu, Jro Gede Mangku mengatakan, dirinya sempat datang ke Pura Dalem pada pukul 07.30. Saat itu ia datang untuk mengecek pelinggih yang belum di-pelaspas. Pelinggih itu terletak di jaba tengah Pura Dalem.
Setelah mengecek pelinggih, ia menyempatkan diri bersembahyang. Sekitar pukul 09.00 ia pun meninggalkan areal pura. Karena menghadiri rapat di Seririt.
“Agak siang, sekitar jam setengah 11 lebih, saya ditelpon bendahara adat. Katanya pura kebakaran. Saya langsung pulang, ternyata memang benar sudah terbakar,” kata Gede Mangku.
Setelah melalui proses selama hampir satu jam, personel dari Dinas Pemadam Kebakaran Buleleng akhirnya berhasil memadamkan api. Seluruh ijuk yang berada di bagian atap, langsung diturunkan dan disemprot air. Beruntung api tak sampai menjalar ke pelinggih lain.
“Setelah kejadian ini kami bersama prajuru akan paum dulu. Karena secara niskala ada proses yang harus dilakukan,” katanya.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya mengatakan, api diduga berasal dari semak-semak yang terbakar di dekat pura. Kebetulan ada semak-semak yang terbakar di sisi selatan pura.
“Kemungkinan api yang membakar semak-semak itu tertiup angin. Sehingga membakar atap ijuk pada pelinggih pura dalem,” kata Sumarjaya.