DENPASAR – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak mempersoalkan pawai ogoh-ogoh saat pengerupukan Hari Suci Nyepi Saka 1944. Namun, Jenderal Listyo menegaskan agar protokol kesehatan benar-benar diperhatikan saat pengarakan ogoh-ogoh. Salah satu yang dia tekankan adalah wajib tes swab PCR.
Hal itu disampaikannya dalam kunjungan kerja ke Pelabuhan Benoa, Denpasar, Sabtu (15/1/2022). Dia mengingatkan bahwa dua pekan terakhir ini, kasus positif covid-19 di Indonesia meningkat. Bahkan hingga 800 kasus sehari.
Peningkatan itu, kata dia, seiring dengan aktivitas masyarakat yang juga semakin meningkat.
“Terkait dengan pawai ogoh-ogoh dan sejenisnya, maka yang perlu saya ingatkan adalah bahwa dalam satu dua Minggu terakhir ini terjadi peningkatan kasus positif Covid-19. Secara nasional, kasus positif di angka 800 kasus per hari,” katanya dalam kesempatan itu.
Lanjut dia, bahwa diharapkan pemerintah Provinsi Bali bisa menimbang dan memperhitungkan risiko yang bisa saja terjadi saat gelaran tersebut. Dia pun menyampaikan bahwa kegiatan pawai ogoh-ogoh itu wajib mengikuti aturan protokol kesehatan.
Bahkan, dia meminta para peserta perarakan ogoh-ogoh juga dilakukan test PCR. Karena pada dasarnya, pawai ogoh-ogoh itu nantinya menimbulkan kerumunan. Begitu juga setelah pawai ogoh-ogoh, juga dilakukan test.
“Pemeriksaan kesehatan ini sangat terkait dengan pelaksanaan kegiatan sehingga risiko-risiko lonjakan kasus positif bisa diminimalisir,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, Hari Suci Nyepi 1 Saka 1944 akan jatuh pada 3 Maret 2022. Sedangkan pawai ogoh-ogoh akan digelar sehari sebelumnya, atau 2 Maret 2022 petang yang disebut sebagai hari pengerupukan.