GIANYAR – Sejak dibuka 8 Februari, hingga Senin, 14 Februari 2022, masih banyak pedagang belum membuka dagangan mereka di Pasar Rakyat Gianyar. Padahal, Pasar Rakyat Gianyar ini menghabiskan anggaran mencapai Rp250 miliar.
Terkait hal itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar akan berkoordinasi dengan Kepala Pasar. Sekaligus mengambil sikap mengenai pedagang yang belum jualan di tempat masing-masing.
Menurut Kepala Disperindag Gianyar, Luh Gede Eka Suary, pedagang yang belum berjualan, dalam pantauannya, ada yang tampak menyiapkan tempat. Seperti memasang rak, atau memindahkan barang ke pasar.
“Bisa dimaklumi pedagang masih ada yang persiapan pindah,” ujar Eka Suary, Senin (14/2).
Ada juga pedagang yang sedang peralihan, dari tempat kontrakan di luar ke pasar. “Ada beberapa pedagang yang minta tempo menyiapkan diri sambil menata,” ujarnya.
Dengan pertimbangan itu, pihaknya masih memberikan toleransi bagi pedagang yang belum berjualan. “Ini baru 5 hari setelah pasar dibuka,” terangnya.
Namun, bagi pedagang yang belum memberikan alasan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kepala Pasar Rakyat Gianyar. Akan dimintai lampiran pedagang yang belum menempati kios.
“Sekarang kami masih panggil kepala pasar untuk kami mintai lampiran terkait yang belum menempati,” ujarnya.
Tentunya, untuk memberikan ketegasan, pihaknya menyiapkan sanksi. Eka Suary masih menunggu laporan dari kepala pasar terkait jumlah pedagang yang tidak kunjung menempati.
“Tentang sanksi nike dah kan kebijakan pimpinan dan kami perlu lapor dulu setelah kita dapat dari kepala pasar terkait pendataan pedagang yang belum menempati dan alasan-alasan,” pungkasnya.