PELAKSANAAN ujian seleksi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tenaga pendidikan di Buleleng, Selasa (14/9) kemarin berlangsung kacau balau.
Bahkan ujian seleksi yang digelar di ruang TUK 1 SMK Negeri 1 Singaraja, itu juga diwarnai protes dari peserta. Kok bisa?
EKA PRASETYA, Buleleng
SEJUMLAH peserta calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tenaga pendidikan, memprotes jalannya seleksi.
Penyebabnya waktu pengerjaan soal yang dijalani peserta dipangkas selama satu jam.
Peristiwa itu terjadi saat para peserta di Ruang TUK 1 SMKN 1 Singaraja, menjalani ujian.
Ujian seleksi seharusnya dilaksanakan pada pukul 14.00 WITA. Namun dua jam berselang, peserta tak juga mendapat panggilan masuk ke dalam ruangan.
Peserta di ruang tersebut akhirnya baru mendapat panggilan masuk ke ruang ujian dua jam kemudian atau tepatnya sekitar pukul 16.00 sore.
Terlambat dua jam dari jadwal semula. Saat ujian semestinya mereka mendapat waktu menjawab soal selama 180 menit. Sayangnya mereka hanya diberikan waktu mengerjakan soal selama 120 menit.
“Pas kami sudah setengah jalan, salah satu panitia memberi informasi kalau waktu menjawab soal hanya sampai jam 18.00,” ungkap salah seorang peserta Kadek Sumantra, saat ditemui di Gedung DPRD Buleleng, Selasa (14/9) kemarin.
Selain waktu pengerjaan soal ujian dipangkas, imbuh Kadek Sumantra, para peserta juga ditakut-takuti saat ujian berlangsung.
“Kami ditakut-takuti, kalau lewat dari jam 18.00, nanti tertutup sendiri dan nilainya hangus,” imbuh Sumantra kecewa.
Karena diberi tahu secara mendadak, para peserta akhirnya berspekulasi dalam menjawab soal.
Sebanyak 50 soal dijawab dalam waktu kurang dari 20 menit.
Padahal idealnya soal sebanyak itu dijawab dalam waktu 20 menit. Dampaknya dari 40 orang peserta yang mengikuti ujian, hanya ada satu orang saja yang lulus uji kompetensi.