28.7 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

232 PMI Tiba di Benoa Bali dengan Kapal Pesiar MV Voyager of The Sea

BENOA- Sebanyak 232 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal pesiar MV Voyager of The Sea, tiba di Dermaga Timur, Pelabuhan Benoa, Bali, Kamis (16/4)

 

Pemulangan ratusan PMI itu mendapat pengawalan sangat ketat petugas dari berbagai unsure, yakni meliputi Unsur pengamanan dan penyelamatan (Lanal Denpasar, Polairut Benoa, Denkav 4/SP Dam IX/Udayana, KP3 Laut, Basarnas, KPLP);

 

Unsur fasilitas dan perlengkapan (Disnav kelas II Benoa, KSOP kelas II Benoa, Pelindo III); Unsur pemerintah daerah (Dishub Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Bali, Dishub Kota Denpasar, dan Dinas Pariwisata Kota Denpasar);

 

Unsur kesehatan (Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinkes Bali, Dinkes Kota Denpasar, Balai Karantina Hewan dan Pertanian Pelabuhan Benoa, dan Tim kesehatan Gabungan TNI/Polri);

 

dan  Unsur pemeriksaan crew penumpang dan barang (Bea Cukai dan Imigrasi)

 

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebutkan dari total 232 orang WNI, 117 orang berasal dari Bali, dan sisanya sebanyak 115 orang berasal dari luar Bali.

 

“Dari jumlah total 232 orang hanya turun 231 orang dan tetap tinggal 1 orang dikarenakan melanjutkan bekerja sebagai ABK  Kapal MV. Voyager Of The Seas atas nama Ryan Janaprasetya (Banten),”jelasnya.

Baca Juga:  Astungkara, Sambut 2023, Okupansi Hotel di Karangasem Tembus 80 Persen

 

Kapal yang home base-nya di Australia dan selama tiga bulan terakhir berlayar di sekitar Australia dan Asia tersebut, merapat dan membuang sauh di perairan Pelabuhan Benoa, Bali untuk menurunkan para pekerja migran tersebut.

Sedangkan sebelum menurunkan penumpang, ratusan pekerja migran terlebih dahulu menjalani rapid test di atas kapal.

“Jika hasil rapid test menunjukkan indikasi positif maka langsung dilakukan tes Swab,” jelas Dewa Indra

Selanjutnya, Dewa Indra menegaskan, sesuai SOP, para pekerja migran Indonesia asal Bali yang terindikasi positif langsung dibawa oleh Pemprov Bali untuk dilakukan karantina di Bapelkes dan apabila kondisinya menunjukan gejala COVID-19 maka akan dibawa ke rumah sakit rujukan agar dapat tertangani secara khusus.

“Untuk PMI asal Bali yang rapid testnya negatif, maka akan diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota, untuk dikarantina sesuai sengan prosedur yang telah disiapkan oleh pemda masing-masing,” tuturnya.

Sementara itu, bagi para pelaku perjalanan yang berasal dari Luar Bali yang negative, sesuai protab akan dibawa ke Hotel Patra Jasa untuk melakukan karantina, sedangkan yang positif juga akan dibawa ke Hotel Patra Jasa dengan ruangan isolasi khusus yang telah disediakan oleh pihak hotel

Baca Juga:  Ngeri..Jadi Korban Tabrak Lari, Dua ABG Terkapar

“Bagi PMI atau ABK kapal MV Voyager of The Seas tidak diizinkan untuk dijemput oleh keluarga,”imbuhnya.

Kemudian sebagai langkah selanjutnya, Gugus Tugas Daerah akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Pusat agar dilakukan penjemputan terhadap pelaku perjalanana luar Bali untuk dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.

Dalam kesempatan itu, Dewa Indra juga meminta kepada masyarakat Bali, untuk tetap waspada tapi tidak melakukan penolakan atas kedatangan para pelaku perjalanan ini.

“Selama masyarakat tidak berkunjung ke sana serta melakukan kontak fisik maka semua akan aman-aman saja,” tambahnya.

Dia juga meminta kepada kepala daerah untuk memberikan edukasi terhadap warganya, baik itu terkait karantina, isolasi serta yang lainnya.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun radarbali.id, usai menurunkan para PMI, kapal pesiar dengan bendera Bahamas, pada pukul 21.00 Wita bertolak dari Bali menuju Filipina.

 

Sedangkan pada, Jumat (17/4) pukul 11.00 Wita, rencananya juga akan sandar Kapal MV. Azamara Journey di Dermaga Timur Pel. Benoa dengan membawa PMI/ABK sebanyak 42 orang.

 



BENOA- Sebanyak 232 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal pesiar MV Voyager of The Sea, tiba di Dermaga Timur, Pelabuhan Benoa, Bali, Kamis (16/4)

 

Pemulangan ratusan PMI itu mendapat pengawalan sangat ketat petugas dari berbagai unsure, yakni meliputi Unsur pengamanan dan penyelamatan (Lanal Denpasar, Polairut Benoa, Denkav 4/SP Dam IX/Udayana, KP3 Laut, Basarnas, KPLP);

 

Unsur fasilitas dan perlengkapan (Disnav kelas II Benoa, KSOP kelas II Benoa, Pelindo III); Unsur pemerintah daerah (Dishub Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Bali, Dishub Kota Denpasar, dan Dinas Pariwisata Kota Denpasar);

 

Unsur kesehatan (Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinkes Bali, Dinkes Kota Denpasar, Balai Karantina Hewan dan Pertanian Pelabuhan Benoa, dan Tim kesehatan Gabungan TNI/Polri);

 

dan  Unsur pemeriksaan crew penumpang dan barang (Bea Cukai dan Imigrasi)

 

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebutkan dari total 232 orang WNI, 117 orang berasal dari Bali, dan sisanya sebanyak 115 orang berasal dari luar Bali.

 

“Dari jumlah total 232 orang hanya turun 231 orang dan tetap tinggal 1 orang dikarenakan melanjutkan bekerja sebagai ABK  Kapal MV. Voyager Of The Seas atas nama Ryan Janaprasetya (Banten),”jelasnya.

Baca Juga:  Ngeri..Jadi Korban Tabrak Lari, Dua ABG Terkapar

 

Kapal yang home base-nya di Australia dan selama tiga bulan terakhir berlayar di sekitar Australia dan Asia tersebut, merapat dan membuang sauh di perairan Pelabuhan Benoa, Bali untuk menurunkan para pekerja migran tersebut.

Sedangkan sebelum menurunkan penumpang, ratusan pekerja migran terlebih dahulu menjalani rapid test di atas kapal.

“Jika hasil rapid test menunjukkan indikasi positif maka langsung dilakukan tes Swab,” jelas Dewa Indra

Selanjutnya, Dewa Indra menegaskan, sesuai SOP, para pekerja migran Indonesia asal Bali yang terindikasi positif langsung dibawa oleh Pemprov Bali untuk dilakukan karantina di Bapelkes dan apabila kondisinya menunjukan gejala COVID-19 maka akan dibawa ke rumah sakit rujukan agar dapat tertangani secara khusus.

“Untuk PMI asal Bali yang rapid testnya negatif, maka akan diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota, untuk dikarantina sesuai sengan prosedur yang telah disiapkan oleh pemda masing-masing,” tuturnya.

Sementara itu, bagi para pelaku perjalanan yang berasal dari Luar Bali yang negative, sesuai protab akan dibawa ke Hotel Patra Jasa untuk melakukan karantina, sedangkan yang positif juga akan dibawa ke Hotel Patra Jasa dengan ruangan isolasi khusus yang telah disediakan oleh pihak hotel

Baca Juga:  Tim GTPP Covid-19 Buleleng Berdalih Belum Terima Hasi Swab

“Bagi PMI atau ABK kapal MV Voyager of The Seas tidak diizinkan untuk dijemput oleh keluarga,”imbuhnya.

Kemudian sebagai langkah selanjutnya, Gugus Tugas Daerah akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Pusat agar dilakukan penjemputan terhadap pelaku perjalanana luar Bali untuk dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.

Dalam kesempatan itu, Dewa Indra juga meminta kepada masyarakat Bali, untuk tetap waspada tapi tidak melakukan penolakan atas kedatangan para pelaku perjalanan ini.

“Selama masyarakat tidak berkunjung ke sana serta melakukan kontak fisik maka semua akan aman-aman saja,” tambahnya.

Dia juga meminta kepada kepala daerah untuk memberikan edukasi terhadap warganya, baik itu terkait karantina, isolasi serta yang lainnya.

Sementara itu, dari informasi yang dihimpun radarbali.id, usai menurunkan para PMI, kapal pesiar dengan bendera Bahamas, pada pukul 21.00 Wita bertolak dari Bali menuju Filipina.

 

Sedangkan pada, Jumat (17/4) pukul 11.00 Wita, rencananya juga akan sandar Kapal MV. Azamara Journey di Dermaga Timur Pel. Benoa dengan membawa PMI/ABK sebanyak 42 orang.

 


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru