AMLAPURA- Gempa bumi dengan kekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Karangasem pada Sabtu (16/10) subuh membuat warga panik. Gempa yang terjadi pada pukul 04.18 itu mengakibatkan korban jiwa dan sejumlah bangunan rumah dan tempat ibadah mengalami kerusakan.
Salah seorang korban yang meninggal dunia adalah anak perempuan bernama Ni Luh Meriani yang masih berusia 3 tahun. Anak yang berasal dari Dusun Jatituhu, Desa Ban, Kubu, ini meninggal akibat tertimpa runtuhan bangunan rumahnya sendiri.
Kepala Desa Ban, I Gede Tamu Sugiantara saat dikonfirmasi mengungkapkan, korban bersama orang tua dan 4 saudaranya sebelum gempa mengguncang tertidur pulas. Saat gempa terjadi, rumah yang dihuni itu ambruk akibat gucangan gempa yang besar. Nahas, runtuhan material rumah menimpa Ni Luh Meriani hingga menyebabkan korban meninggal dunia. “Saat kejadian semuanya berada di dalam rumah,” ucapnya.
Saat kejadian itu, I Nyoman Puja dan istri Ni Nengah Nusa bersama lima anaknya termasuk korban tewas Ni Luh Meriani sedang tertidur lelap. Saat kejadian gempa, semua berhamburan keluar. Sayangnya, empat anaknya berhasil dibawa keluar termasuk yang masih balita. “Nah Ni Luh Meriani ini kelupaan. Karena panik. Akhirnya mau ambil ke dalam, tapi sudah tertimpa runtuhan bangunan rumah,” kata Sugiantara.
Akibat kejadian itu, anak keempatnya meninggal denan sejumlah luka. Sementara ibu dan bapak korban serta keempat anak lainnya mengalami luka ringan. “Luka-luka tapi ringan,” paparnya.