27.6 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Pembangunan Infrastruktur Era Gubernur Koster Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Masyarakat Sejahtera

DENPASAR, radarbali.id– Gubernur Bali, Wayan Koster berhasil melaksanakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi visi pembangunan Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Infrastruktur dimaksud antara lain 1) Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem; 2) Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung; 3) Jalan Shortcut Singaraja-Mengwi; 4) Pelabuhan Sanur, Sampalan, dan Bias Munjul; 5) Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali; 6) Bendungan Tamblang di Buleleng; 7) Bendungan Sidan di Wilayah Badung-Bangli-Gianyar; dan 8) Tol Jagat Kerthi Bali, sepanjang 96 km, Gilimanuk-Mengwi.

Ahli Infrastruktur, Putu Rasjmawan menilai pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih yang digagas Gubernur Koster merupakan suatu prestasi kerja luar biasa. Baru di era Gubernur Koster dapat terwujud dengan tujuan untuk memuliakan keagungan Pura Agung Besakih yang tercatat sebagai pura terbesar di dunia dan berlokasi di hul Pulau Bali.

Ungkapnya dengan jiwa yang tulus, Gubernur Koster mengubah wajah kawasan Pura Agung Besakih yang dulunya krodit, parkir semrawut, toilet bertebaran di mana-mana dengan sangat jorok, dan tidak tertatanya para pedagang, kini Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu menyulap kawasan Besakih menjadi indah, nyaman serta aman untuk masyarakat yang melaksanakan persembahyangan.

“Bapak Gubernur Koster sungguh-sungguh merealisasikan tata titi alur ‘pemedek’ atau masyarakat yang ingin melakukan persembahyangan di Pura Agung Besakih. Dulu aktivitas ‘pemedek’ menuju areal suci pura sangat terganggu, sekarang pedagang dan UKM di Besakih sudah disiapkan kios-kios yang rapi, tempat parkir kendaraan juga telah ditata dan ter-manage dengan baik. Sepanjang Margi Agung dari Bencingah menuju ke areal suci Pura Agung Besakih juga diperindah jalurnya, sehingga ‘pemedek’ yang berjalan kaki sudah sangat nyaman,” ujar Putu Rasjmawan seraya menyatakan shuttle bus listrik juga akan disiapkan untuk melayani umat difabel dan lansia.

Baca Juga:  Badung Berikan Bantuan Stimulus Tunai Rp 300 Ribu Per KK Selama PPKM

“Agar orang yang berwisata tidak mengganggu aktivitas persembahyangan dan sampai masuk ke areal utama pura, dalam pembangunan ini juga sudah disiapkan anjung pandang bagi para wisatawan,” ungkapnya.

Selanjutnya, pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali merupakan bentuk pengabdian Murdaning Jagat Bali untuk mengangkat kembali martabat kebudayaan Bali, karena Klungkung adalah tempat masa ke-emasan kebudayaan Bali yang pernah terjadi di era Kerajaan Gelgel dengan Raja Dalem Waturenggong.

Jadi, apa yang dilakukan Gubernur Koster di Klungkung di luar dugaan. Bahkan dalam membangun, Gubernur Bali jebolan ITB itu memperhatikan semua aspek secara cermat. Rasjmawan meyakini dan semua pakar budaya dan ekonomi pun sudah melihat bahwa kawasan PKB akan memberi multiplier effect baik secara penguatan dan pemajuan kebudayaan maupun secara ekonomi baru bagi Klungkung, Bangli, Gianyar, dan Karangasem.

 

Sementara Dosen Teknik Sipil Universitas Udayana, Anak Agung Gde Agung Yana menyebut Gubernur Koster adalah sosok pemimpin Bali yang betul-betul teliti dalam bekerja untuk kepentingan Pulau Bali. Saking telitinya, Gubernur Koster memberdayakan ahli struktur, ahli bioteknik, ahli elektro, ahli teknik mesin, sampai ahli arsitektur dari Universitas Udayana untuk membangun Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng.

“Pembangunan tower berkelas dunia seperti Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali saya catat belum pernah ada di Indonesia. Sehingga ini merupakan pengalaman luar biasa sekaligus menjadi tanggung jawab besar yang harus kita emban untuk mewujudkan cita-cita Gubernur Bali, Wayan Koster di dalam melayani masyarakat Buleleng, khususnya mengatasi terbatasnya jangkauan siaran televisi (blank spot),” ujar Agung Yana.

Baca Juga:  CATAT! Koster Minta Perguruan Tinggi dan Mahasiswa Kritik Dirinya

“Tower ini dibangun bukan seperti tower biasa pada umumnya, namun tower ini memadukan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dengan kemajuan teknologi global, sehingga ia menjadi karya ikonik-monumental yang dilengkapi dengan taman wisata seperti adanya restoran putar, ada jembatan kaca, hingga wahana wisata lainnya,” jelasnya.

Gubernur Koster juga mendapat apresiasi atas terwujudnya pembangunan 3 pelabuhan sekaligus, yaitu Pelabuhan Sanur, Sampalan, dan Bias Munjul.

Gede Agus Kusuma Jaya dari Fast Boat Wijaya Buyuk bersama Wayan Subali selaku tour guide menilai Gubernur Koster adalah pemimpin Bali yang sangat-sangat memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Adanya Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan, dan Pelabuhan Bias Munjul sangat membantu warga Bali dan wisatawan, yang dulu mereka harus berbasah-basahan menuju kapal boat akibat tidak ada infrastruktur yang memadai, kini warga Bali dan wisatawan sangat nyaman menaiki kapal boat. Ini gagasan luar biasa Gubernur Bali, Wayan Koster,” ungkapnya.

Sedangkan Kepala Wilayah Kerja Sanur Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa, I Ketut Suratnata mengungkapkan Pelabuhan Sanur yang digagas oleh Gubernur Koster mampu meningkatkan kunjungan pariwisata dari Sanur, Denpasar ke Nusa Penida, Klungkung. “Sejak tanggal 11 November 2022 Pelabuhan Sanur ini beroperasi, rata-rata penumpang yang memanfaatkan pelabuhan ini mencapai 3.000-3.500 orang per hari. Kalau sebelum ada pelabuhan, warga atau wisatawan yang berkunjung dari Sanur ke Nusa Penida hanya mencapai 2.000-2.500 orang per harinya,” ungkapnya.

“Penumpang yang naik dari Pelabuhan Sanur sejak tanggal 18 Desember 2022 sampai tanggal 6 Januari 2023, jumlahnya mencapai sebanyak 91.676. Peningkatan kunjungan penumpang merupakan jawaban dari hadirnya infrastruktur aman dan nyaman di Pelabuhan Sanur yang digagas oleh Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster,” jelasnya. (adv/ken/rid)



DENPASAR, radarbali.id– Gubernur Bali, Wayan Koster berhasil melaksanakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terintegrasi dan terkoneksi sebagai implementasi visi pembangunan Bali, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Infrastruktur dimaksud antara lain 1) Pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih di Karangasem; 2) Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung; 3) Jalan Shortcut Singaraja-Mengwi; 4) Pelabuhan Sanur, Sampalan, dan Bias Munjul; 5) Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali; 6) Bendungan Tamblang di Buleleng; 7) Bendungan Sidan di Wilayah Badung-Bangli-Gianyar; dan 8) Tol Jagat Kerthi Bali, sepanjang 96 km, Gilimanuk-Mengwi.

Ahli Infrastruktur, Putu Rasjmawan menilai pembangunan Pelindungan Kawasan Suci Besakih yang digagas Gubernur Koster merupakan suatu prestasi kerja luar biasa. Baru di era Gubernur Koster dapat terwujud dengan tujuan untuk memuliakan keagungan Pura Agung Besakih yang tercatat sebagai pura terbesar di dunia dan berlokasi di hul Pulau Bali.

Ungkapnya dengan jiwa yang tulus, Gubernur Koster mengubah wajah kawasan Pura Agung Besakih yang dulunya krodit, parkir semrawut, toilet bertebaran di mana-mana dengan sangat jorok, dan tidak tertatanya para pedagang, kini Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali itu menyulap kawasan Besakih menjadi indah, nyaman serta aman untuk masyarakat yang melaksanakan persembahyangan.

“Bapak Gubernur Koster sungguh-sungguh merealisasikan tata titi alur ‘pemedek’ atau masyarakat yang ingin melakukan persembahyangan di Pura Agung Besakih. Dulu aktivitas ‘pemedek’ menuju areal suci pura sangat terganggu, sekarang pedagang dan UKM di Besakih sudah disiapkan kios-kios yang rapi, tempat parkir kendaraan juga telah ditata dan ter-manage dengan baik. Sepanjang Margi Agung dari Bencingah menuju ke areal suci Pura Agung Besakih juga diperindah jalurnya, sehingga ‘pemedek’ yang berjalan kaki sudah sangat nyaman,” ujar Putu Rasjmawan seraya menyatakan shuttle bus listrik juga akan disiapkan untuk melayani umat difabel dan lansia.

Baca Juga:  Ini Penjelasan Koster Soal Balian yang Viral di Medsos, Ternyata...

“Agar orang yang berwisata tidak mengganggu aktivitas persembahyangan dan sampai masuk ke areal utama pura, dalam pembangunan ini juga sudah disiapkan anjung pandang bagi para wisatawan,” ungkapnya.

Selanjutnya, pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali merupakan bentuk pengabdian Murdaning Jagat Bali untuk mengangkat kembali martabat kebudayaan Bali, karena Klungkung adalah tempat masa ke-emasan kebudayaan Bali yang pernah terjadi di era Kerajaan Gelgel dengan Raja Dalem Waturenggong.

Jadi, apa yang dilakukan Gubernur Koster di Klungkung di luar dugaan. Bahkan dalam membangun, Gubernur Bali jebolan ITB itu memperhatikan semua aspek secara cermat. Rasjmawan meyakini dan semua pakar budaya dan ekonomi pun sudah melihat bahwa kawasan PKB akan memberi multiplier effect baik secara penguatan dan pemajuan kebudayaan maupun secara ekonomi baru bagi Klungkung, Bangli, Gianyar, dan Karangasem.

 

Sementara Dosen Teknik Sipil Universitas Udayana, Anak Agung Gde Agung Yana menyebut Gubernur Koster adalah sosok pemimpin Bali yang betul-betul teliti dalam bekerja untuk kepentingan Pulau Bali. Saking telitinya, Gubernur Koster memberdayakan ahli struktur, ahli bioteknik, ahli elektro, ahli teknik mesin, sampai ahli arsitektur dari Universitas Udayana untuk membangun Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng.

“Pembangunan tower berkelas dunia seperti Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali saya catat belum pernah ada di Indonesia. Sehingga ini merupakan pengalaman luar biasa sekaligus menjadi tanggung jawab besar yang harus kita emban untuk mewujudkan cita-cita Gubernur Bali, Wayan Koster di dalam melayani masyarakat Buleleng, khususnya mengatasi terbatasnya jangkauan siaran televisi (blank spot),” ujar Agung Yana.

Baca Juga:  DB Mengamuk, 24 Warga Bumi Serombotan Dilarikan ke RSUD Klungkung

“Tower ini dibangun bukan seperti tower biasa pada umumnya, namun tower ini memadukan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi dengan kemajuan teknologi global, sehingga ia menjadi karya ikonik-monumental yang dilengkapi dengan taman wisata seperti adanya restoran putar, ada jembatan kaca, hingga wahana wisata lainnya,” jelasnya.

Gubernur Koster juga mendapat apresiasi atas terwujudnya pembangunan 3 pelabuhan sekaligus, yaitu Pelabuhan Sanur, Sampalan, dan Bias Munjul.

Gede Agus Kusuma Jaya dari Fast Boat Wijaya Buyuk bersama Wayan Subali selaku tour guide menilai Gubernur Koster adalah pemimpin Bali yang sangat-sangat memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Adanya Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan, dan Pelabuhan Bias Munjul sangat membantu warga Bali dan wisatawan, yang dulu mereka harus berbasah-basahan menuju kapal boat akibat tidak ada infrastruktur yang memadai, kini warga Bali dan wisatawan sangat nyaman menaiki kapal boat. Ini gagasan luar biasa Gubernur Bali, Wayan Koster,” ungkapnya.

Sedangkan Kepala Wilayah Kerja Sanur Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa, I Ketut Suratnata mengungkapkan Pelabuhan Sanur yang digagas oleh Gubernur Koster mampu meningkatkan kunjungan pariwisata dari Sanur, Denpasar ke Nusa Penida, Klungkung. “Sejak tanggal 11 November 2022 Pelabuhan Sanur ini beroperasi, rata-rata penumpang yang memanfaatkan pelabuhan ini mencapai 3.000-3.500 orang per hari. Kalau sebelum ada pelabuhan, warga atau wisatawan yang berkunjung dari Sanur ke Nusa Penida hanya mencapai 2.000-2.500 orang per harinya,” ungkapnya.

“Penumpang yang naik dari Pelabuhan Sanur sejak tanggal 18 Desember 2022 sampai tanggal 6 Januari 2023, jumlahnya mencapai sebanyak 91.676. Peningkatan kunjungan penumpang merupakan jawaban dari hadirnya infrastruktur aman dan nyaman di Pelabuhan Sanur yang digagas oleh Gubernur Bali, Bapak Wayan Koster,” jelasnya. (adv/ken/rid)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru