Arus Balik, Pelabuhan Gilimanuk Siapkan Dua Bilik Test GeNose C19

NEGARA-Mengantisipasi adanya lonjakan dan gelombang arus balik Lebaran 2021, sejumlah pos penjagaan di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali terus diperketat.

Bahkan tak hanya memperketat, rencananya, petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan instansi terkait juga akan menambah empat pos penjagaan dan pemeriksaan.

Keempat titik pos pengamanan, itu rencananya akan ditempatkan mulai di area pelabuhan hingga di perbatasan Kelurahan Gilimanuk, Cekik. 

Seperti ditegaskan Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Adi Wibawa, Senin (17/5)

Menurutnya, bagi para pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) via darat dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum (bus, travel, dll) termasuk angkutan barang yang hendak masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, akan dilakukan pemeriksaan.

Pemeriksaan dan pengecekan petugas terhadap para pelaku perjalanan yang hendak masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, itu meliputi pemeriksaan surat-surat kendaraan (SIM, STNK), identitas diri (KTP), surat tugas dan surat keterangan negatif Covid-19 dengan melampirkan bukti hasil dari test PCR (polymerase chain reaction) atau rapid test antigen maupun GeNose.

“Para pelaku perjalanan wajib memenuhi syarat dan mampu menunjukkan dokumen perjalanan sesuai ketentuan,”tegasnya.

Sedangkan khusus bagi para pelaku perjalanan yang tidak membawa surat keterangan negatif Covid-19, petugas di Pelabuhan Gilimanuk juga telah menyediakan bilik atau pos untuk pelayanan screening test dengan GeNose C19.

“Ada dua bilik atau pos screening test ada di pintu masuk Bali, tepatnya di pos II dan III Pelabuhan Gilimanuk untuk mengantisipasi warga yang tidak membawa surat keterangan hasil test negatif Covid-19,”imbuhnya.

Lebih lanjut, meski petugas telah menyediakan pos screening test GeNose, selaku kapolres, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pelaku perjalanan untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan ingat selalu 5M

(Menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi)    

NEGARA-Mengantisipasi adanya lonjakan dan gelombang arus balik Lebaran 2021, sejumlah pos penjagaan di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali terus diperketat.

Bahkan tak hanya memperketat, rencananya, petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, dan instansi terkait juga akan menambah empat pos penjagaan dan pemeriksaan.

Keempat titik pos pengamanan, itu rencananya akan ditempatkan mulai di area pelabuhan hingga di perbatasan Kelurahan Gilimanuk, Cekik. 

Seperti ditegaskan Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Adi Wibawa, Senin (17/5)

Menurutnya, bagi para pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) via darat dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun umum (bus, travel, dll) termasuk angkutan barang yang hendak masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, akan dilakukan pemeriksaan.

Pemeriksaan dan pengecekan petugas terhadap para pelaku perjalanan yang hendak masuk Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk, itu meliputi pemeriksaan surat-surat kendaraan (SIM, STNK), identitas diri (KTP), surat tugas dan surat keterangan negatif Covid-19 dengan melampirkan bukti hasil dari test PCR (polymerase chain reaction) atau rapid test antigen maupun GeNose.

“Para pelaku perjalanan wajib memenuhi syarat dan mampu menunjukkan dokumen perjalanan sesuai ketentuan,”tegasnya.

Sedangkan khusus bagi para pelaku perjalanan yang tidak membawa surat keterangan negatif Covid-19, petugas di Pelabuhan Gilimanuk juga telah menyediakan bilik atau pos untuk pelayanan screening test dengan GeNose C19.

“Ada dua bilik atau pos screening test ada di pintu masuk Bali, tepatnya di pos II dan III Pelabuhan Gilimanuk untuk mengantisipasi warga yang tidak membawa surat keterangan hasil test negatif Covid-19,”imbuhnya.

Lebih lanjut, meski petugas telah menyediakan pos screening test GeNose, selaku kapolres, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pelaku perjalanan untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan ingat selalu 5M

(Menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi)