NEGARA – Empat orang pelamar dalam seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama sekretaris daerah Jembrana, sudah diputuskan oleh tim seleksi dalam bentuk nilai hasil akhir tiap dari setiap tahapan.
Tiga orang pelamar dari pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten Jembrana dipastikan masuk dalam tiga besar dan satu orang pelamar yang berstatus sebagai pegawai pemerintah provinsi Bali mendapat peringkat empat.
Berdasarkan pengumuman dari panitia seleksi, hasil rekam jejak penulisan makalah, penilaian kompetensi, penilaian presentasi dan wawancara peserta seleksi, nilai setiap peserta selisihnya tipis.
Peringkat pertama Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia I Made Budiasa dengan nilai 87,53, peringkat kedua Inspektur Inspektorat Jembrana Ni Wayan Koriani memperoleh nilai 8158 dan peringkat tiga Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan I Made Dwi Maharimbawa dengan nilai 80,00.
Ketua tim seleksi I Ketut Lihadnyana mengatakan, tiga besar peserta seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama sekretaris daerah Jembrana sudah diumumkan. Selanjutnya, pihaknya melaporkan pada komisi aparatur sipil negara mengenai proses yang sudah dijalankan.
“Seleksi ini transparan, tidak ada yang perlu dicurigai karena ada peserta yang dari Provinsi,” uar pria yang juga Kepala Badan Kepegawaian Provinsi Bali ini.
Mengenai peserta dari provinsi Bali yakni kepala bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat pada Satpol PP Provinsi Bali I Komang Kusumaedi, meski gagal pada tahap seleksi dan hanya menempati peringkat keempat dipastikan memenuhi syarat pada tahap seleksi administrasi.
Hal tersebut disampaikan untuk membantah isu yang menyebutkan bahwa administrator eselon III tidak bisa mendaftar. Sedangkan Kusumaedi, merupakan pejabat eselon II A di provinsi. “Administrator IIB yang tidak boleh,” tegasnya.
Lihadnyana menambahkan, tiga besar hasil seleksi disampaikan kepada Bupati Jembrana I Nengah Tamba untuk dipilih sebagai sekretaris daerah kabupaten Jembrana. “Sekarang tergantung bupati yang akan dipilih dari tiga besar itu,” terangnya.
Pelamar yang dipilih bupati tidak tergantung pada hasil akhir dari penilaian tim seleksi, namun acuannya adalah tiga besar yang sudah melalui proses seleksi.
”Terpenting tiga besar yang sudah ikut seleksi itu, tetapi terserah bupati siapa yang dipilih mau pilih yang nomor berapa, karena sekda yang akan dipilih kewenangan bupati,” tegasnya.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba sebelumnya mengatakan, seleksi jabatan sekda dibuka secara terbuka dengan mengedepankan prinsip transparan, jujur dan objektif. Bupati berharap, sekda yang terpilih memiliki integritas dan profesional dalam menjalankan tugas sebagai sekretaris daerh Jembrana. Panitia seleksi, menurut bupati sudah profesional dan berintegritas, sehingga hasil seleksi juga tidak perlu diragukan lagi
Dalam proses seleksi sekda, tidak ada “pesan khusus” agar orang tertentu harus lolos. Karena setiap ada seleksi jabatan, selalu muncul isu bahwa seleksi hanya formalitas karena orang yang akan menduduki jabatan sebenarnya sudah ditunjuk.
Namun demikian bupati tetap akan melihat lebih detail mengenai tiga orang yang lolos seleksi tiga besar. Artinya, melihat kapabilitas, integritas, pengalaman, kinerja dan serta chemistry antara bupati dan wakil bupati. Karena jika ada chemistry, maka akan mudah dalam menjalankan program pemerintahan.