27.6 C
Denpasar
Friday, March 31, 2023

272 Kios & 198 Los di Bencingah dan Manik Mas

Gubernur Koster Bangun Fasilitas UMKM Berkualitas di Besakih

KARANGASEM, Radar Bali – Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) sukses wujudkan Program Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih sesuai implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Kerja nyata Gubernur Koster ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Antara lain disampaikan saat Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini menyelenggarakan upakara Pemelaspas Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih pada rahina Purnama Kasanga, Senin, Soma Umanis, Medangkungan, 6 Maret 2023.

Dalam pidatonya tentang Tatanan Baru Memasuki Kawasan Suci Pura Agung dirinci salah satu fasilitas yang diwujudkan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, yakni fasilitas UMKM yang memadai dan berkualitas.

Fasilitas UMKM yang dibangun Pemprov Bali ini meliputi kios dan los, tepatnya 272 unit kios dan 198 unit los yang berlokasi di Area Bencingah dan Manik Mas serta dilengkapi 54 toilet di area Bencingah dan 144 bilik di area Manik Mas.

Baca Juga:  Lelah Banyak Usaha Tutup, Tapi Tak Bisa Janjikan Kapan Mal Dibuka

Termasuk toilet khusus untuk difabel yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan, serta dilengkapi dengan wastafel. Masyarakat tidak perlu membayar alias gratis memanfaatkan toilet ini.

“Fasilitas UMKM ini hanya dimanfaatkan oleh warga pemilik rumah atau warung yang terdampak langsung Pembangunan Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih.

Pelaku UMKM dapat memanfaatkan kios dan los secara gratis. Hanya dikenakan biaya operasional dan perawatan fasilitas, serta membayar biaya listrik dan air sesuai pemakaian masing-masing,” jelas Gubernur Koster.

Imbuhnya, produk yang dijual oleh UMKM diutamakan produk lokal khas Karangasem, berupa kuliner, produk kerajinan, cindera mata branding Besakih, tanaman hias, dan hasil pertanian.

Produk yang dijual harus berkualitas diproses melalui penilaian atau kurasi oleh Badan Pengelola bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali. Guna memperlancar proses transaksi.

Baca Juga:  Utang Pasien RS Buleleng Menumpuk, Pemerintah Diminta Lunasi

“Di fasilitas UMKM telah disediakan sistem transaksi secara digital dengan menggunakan aplikasi Qris Bank Pembangunan Daerah Bali,” ungkap Gubernur Koster.

Untuk mewujudkan fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih ini bersih, Gubernur Koster menekankan pelaku UMKM dilarang keras menggunakan bahan plastik sekali pakai (tas kresek, pipet, dan sejenisnya).

“Pelaku UMKM juga berkewajiban menjaga kebersihan secara mandiri dengan menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber, memilah sampah organik dan bukan organik, serta menjaga keasrian lokasi,” tutup Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini. (adv/ken)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



KARANGASEM, Radar Bali – Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) sukses wujudkan Program Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih sesuai implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Kerja nyata Gubernur Koster ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Antara lain disampaikan saat Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini menyelenggarakan upakara Pemelaspas Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih pada rahina Purnama Kasanga, Senin, Soma Umanis, Medangkungan, 6 Maret 2023.

Dalam pidatonya tentang Tatanan Baru Memasuki Kawasan Suci Pura Agung dirinci salah satu fasilitas yang diwujudkan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, yakni fasilitas UMKM yang memadai dan berkualitas.

Fasilitas UMKM yang dibangun Pemprov Bali ini meliputi kios dan los, tepatnya 272 unit kios dan 198 unit los yang berlokasi di Area Bencingah dan Manik Mas serta dilengkapi 54 toilet di area Bencingah dan 144 bilik di area Manik Mas.

Baca Juga:  Akar Lapuk, Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga Selat Karangasem

Termasuk toilet khusus untuk difabel yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan, serta dilengkapi dengan wastafel. Masyarakat tidak perlu membayar alias gratis memanfaatkan toilet ini.

“Fasilitas UMKM ini hanya dimanfaatkan oleh warga pemilik rumah atau warung yang terdampak langsung Pembangunan Fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih.

Pelaku UMKM dapat memanfaatkan kios dan los secara gratis. Hanya dikenakan biaya operasional dan perawatan fasilitas, serta membayar biaya listrik dan air sesuai pemakaian masing-masing,” jelas Gubernur Koster.

Imbuhnya, produk yang dijual oleh UMKM diutamakan produk lokal khas Karangasem, berupa kuliner, produk kerajinan, cindera mata branding Besakih, tanaman hias, dan hasil pertanian.

Produk yang dijual harus berkualitas diproses melalui penilaian atau kurasi oleh Badan Pengelola bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali. Guna memperlancar proses transaksi.

Baca Juga:  Proyek Jalan Lingkar Selatan Telan Anggaran Rp 2,7 Triliun

“Di fasilitas UMKM telah disediakan sistem transaksi secara digital dengan menggunakan aplikasi Qris Bank Pembangunan Daerah Bali,” ungkap Gubernur Koster.

Untuk mewujudkan fasilitas Kawasan Suci Pura Agung Besakih ini bersih, Gubernur Koster menekankan pelaku UMKM dilarang keras menggunakan bahan plastik sekali pakai (tas kresek, pipet, dan sejenisnya).

“Pelaku UMKM juga berkewajiban menjaga kebersihan secara mandiri dengan menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber, memilah sampah organik dan bukan organik, serta menjaga keasrian lokasi,” tutup Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini. (adv/ken)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru