27.6 C
Denpasar
Tuesday, March 28, 2023

Masih Temukan Banyak Pelanggar, Pol PP Ingatkan Warga Taati Prokes

DENPASAR-Penurunan angka penularan Covid-19 di Denpasar membuat sebagian masyarakat jumawa.

 

Seperti halnya di Kota Denpasar, dari pantauan tim yustisi, petugas masih banyak menemukan warga yang beraktivitas di luar rumah tanpa masker.

 

Buktinya pada Senin (18/10/2021), tim gabungan dari Satpol PP Denpasar, dan Dishub melakukan operasi Yustisi di Jalan simpang jalan Hayam Wuruk dan Jalan Merdeka Desa Sumerta Kelod, Denpasar timur.

 

Saat giat, tim yustisi masih menemukan belasan pelanggar.

 

Total ada 16 orang warga yang terjaring karena tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

 

“Rinciannya ada sembilan orang yang dibina dan 7 orang lainnya dikenai denda,” kata Kasat Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar I Dewa Gede Anom Sayoga, Senin (18/10/2021).

Baca Juga:  Belum Ada Lampu Lalin, Jalan Imbo Masih Rawan Kecelakaan dan Macet

 

Dijelaskan Anom Sayoga, saat terjaring operasi yustisi, banyak lontaran alasan yang disampaikan masyarakat yang tidak memakai masker

 

“Ada yang bilang jarak tempuhnya dekat, ada yang bilang lupa, ada yang bilang baru habis makan dan sebagainya. Bahkan ada yang menganggap karena sudah divaksin, berarti Covid-19 sudah hilang,” ungkap Sayoga.

 

Padahal, ditegaskan Sayoga meski angka positif Covid-19 di Denpasar cenderung menurun, warga harus tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan. 

 

“Jangan kendor. Selalu terapkan 3M. Mencuci tangan, memakai masker dan selalu menjaga jarak,” imbau Sayoga.

 

Lebih lanjut, Sayoga juga mengatakan, dalam setiap operasi yustisi yang dilakukan, pihaknya kerap menemukan warga yang melanggar.

Baca Juga:  25 PMI Asal Klungkung Karantina di Hotel Harris, Suwirta Ucap Syukur

 

“Jumlahnya fluktuatif. Kadang nol, kadang ada yang lebih dari dua orang sampai 10 orang bahkan lebih dari itu,” ujar Sayoga.

Diapun berharap masyarakat selalu menyadari bahaya covid-19.

 

Dengan demikian angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Denpasar dan Bali pada umumnya bisa terkendali sehingga ekonomi bisa berangsur pulih.(marcell pampurs/didik dwi praptono)



DENPASAR-Penurunan angka penularan Covid-19 di Denpasar membuat sebagian masyarakat jumawa.

 

Seperti halnya di Kota Denpasar, dari pantauan tim yustisi, petugas masih banyak menemukan warga yang beraktivitas di luar rumah tanpa masker.

 

Buktinya pada Senin (18/10/2021), tim gabungan dari Satpol PP Denpasar, dan Dishub melakukan operasi Yustisi di Jalan simpang jalan Hayam Wuruk dan Jalan Merdeka Desa Sumerta Kelod, Denpasar timur.

 

Saat giat, tim yustisi masih menemukan belasan pelanggar.

 

Total ada 16 orang warga yang terjaring karena tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

 

“Rinciannya ada sembilan orang yang dibina dan 7 orang lainnya dikenai denda,” kata Kasat Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar I Dewa Gede Anom Sayoga, Senin (18/10/2021).

Baca Juga:  Bupati Tamba Tanam Bambu Hingga Tebar Ribuan Benih Ikan Nila

 

Dijelaskan Anom Sayoga, saat terjaring operasi yustisi, banyak lontaran alasan yang disampaikan masyarakat yang tidak memakai masker

 

“Ada yang bilang jarak tempuhnya dekat, ada yang bilang lupa, ada yang bilang baru habis makan dan sebagainya. Bahkan ada yang menganggap karena sudah divaksin, berarti Covid-19 sudah hilang,” ungkap Sayoga.

 

Padahal, ditegaskan Sayoga meski angka positif Covid-19 di Denpasar cenderung menurun, warga harus tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan. 

 

“Jangan kendor. Selalu terapkan 3M. Mencuci tangan, memakai masker dan selalu menjaga jarak,” imbau Sayoga.

 

Lebih lanjut, Sayoga juga mengatakan, dalam setiap operasi yustisi yang dilakukan, pihaknya kerap menemukan warga yang melanggar.

Baca Juga:  WARNING! Kasus Covid-19 di Buleleng Melonjak Karena Klaster Keluarga

 

“Jumlahnya fluktuatif. Kadang nol, kadang ada yang lebih dari dua orang sampai 10 orang bahkan lebih dari itu,” ujar Sayoga.

Diapun berharap masyarakat selalu menyadari bahaya covid-19.

 

Dengan demikian angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Denpasar dan Bali pada umumnya bisa terkendali sehingga ekonomi bisa berangsur pulih.(marcell pampurs/didik dwi praptono)


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru