GIANYAR – Berbeda dengan saat Perayaan Hari Raya Galungan, saat perayaan Kuningan yang jatuh Sabtu ini (20/11) warga Banjar Patas, Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Gianyar hanya ulam atau masakan calon.
Calon merupakan hidangan kelengkapan upacara pelengkap pada sesajen. Kemudian dihaturkan saat hari raya.
Ulam atau masakan berupa calon, dibuat oleh warga saat Penampahan Kuningan, Jumat (19/11).
Untuk menyiapkan calon, dimulai dengan memotong daging babi secara berkelompok. Baru kemudian mebat atau memasak hidangan calon di rumah masing-masing warga.
Tokoh Adat Banjar Patas, I Made Karta, menyatakan membuat hidangan calon untuk ulam (daging) bhakti ini sudah berlangsung turun temurun.
“Ini hanya dilakukan setiap menyambut Hari Raya Kuningan, oleh sebagain besar Warga Adat Banjar Patas,” ujarnya, kemarin.
Calon ini tersaji pada setiap tandingan (pembagian) banten yang ditempatkan dalam sebuah Takir (tempat Banten). “Biasanya juga dilengkapi dengan daging babi yang di goreng,” jelasnya.
Warga juga membuat banten Soda (berisi nasi, kacang saur, dan bunga). “Warga disini mengawali persembahan untuk banten dengan mesoda (menghaturkan Soda). Selesai mebat dimasing-masing rumah,” ungkapnya.
Lanjut dia, sarana saat hari Kuningan lebih sederhana dibandingkan saat Galungan, yang harus membuat seperangkat sate. “Namun demikian, warga tetap memaknai sama dengan saat perayaan Galungan sebelumnya,” pungkasnya.