AMLAPURA- Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Karangasem melakukan melakukan pemangkasan kegiatan-kegiatan di sejumlah OPD.
Hal ini buntut dari berkurangnya dana bantuan dari pemerintah pusat yang dipotong untuk penanganan Covid-19.
Salah satunya pemangkasan terjadi pada Dinas Perhubungan (Dishub).
Untuk perbaikan lampu penerangan jalan umum (LPJU), Dishub hanya diberikan jatah sebesar Rp 1,3 miliar.
Keterbatasan anggaran tersebut membuat Dishub putar otak agar pemeliharaan bisa berjalan maksimal.
Kabid Keselamatan Transportasi Dishub Karangasem, I Komang Budiarta mengungkapkan, anggaran Rp 1,3 miliar tersebut tak hanya menyangkut pemeliharaan LPJU saja.
Melainkan, kata dia, anggaran juga meliputi gaji tim petugas PJU. “Kami harus pintar-pintar memanfaatkan anggaran yang kecil,” ucapnya belum lama ini.
Diakui, saat ini ada sekitar 39 laporan LPJU yang bermasalah di seluruh kecamatan di Karangasem.
Untuk menekan biaya perbaikan, seperti biaya operasional yang cukup tinggi, Dishub menerapkan sistem perbaikan satu jalur.
“Misalnya ada laporan kerusakan di Kecamatan Kubu, sebisa mungkin yang satu jalur dengan Kubu seperti Abang juga dilakuka sekalian. Sehingga bisa menekan biaya,” terangnya.
Sebelumnya, anggaran yang dipasang untuk pemeliharaan LPJU dengan estimasi luas wilayan dan jumlah LPJU yang ada yakni sebesar Rp 1,6 miliar.
Anggaran itu sudah termasuk pengadaan suku cadang yang mesti diganti karena usia maupun rusak.
“Laporan lampu yang rusak saat ini sudah ditangani. Kami punya tim yang bekerja 24 jam,” bebernya.
Untuk kendala yang dihadapi, selain kendaraan Skywalker yang hanya ada satu unit, ketersediaan suku cadang dari luar Bali juga menghambat kerja Dishub.
Harga untuk suku cadang sendiri diakui cukup tinggi. Dia mencontohkan, harga timer untuk mengatur jadwal hidup-mati lampu jalan juga mahal.
“Kalau yang mati kami upayaka diperbaiki. Diakali oleh petugas agar tidak mengganti suku cadangnya,” tukasnya.