DENPASAR – Selain dampak cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang mengakibatkan banjir di sejumlah titik, Bali dan NTT (Nusa Tenggara Timur) juga rawan terhadap potensi gempa bumi.
Sesuai catatan Badan Meteorology Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mencatat, dari hasil resume kegiatan posko Nataru menyebut dari tanggal 19 Desember (08.00 WITA) – 20 Desember (08.00 WITA) Tahun 2021 terjadi gempa bumi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 101 kali.
“Meski gempa bumi terjadi 101 kali dalam sehari, yang di rasakan di Bali hanya satu kali saja,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Dwi Hartanto pada Senin (20/12/2021).
“Untuk gempa bumi hingga saat ini belum menimbulkan kerugian khususnya di Bali. Hanya memang, untuk intensitas curah hujan di Bali masih tetap tinggi. Masyarakat tetap kami himbau waspada,”tukasnya.
DENPASAR – Selain dampak cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang mengakibatkan banjir di sejumlah titik, Bali dan NTT (Nusa Tenggara Timur) juga rawan terhadap potensi gempa bumi.
Sesuai catatan Badan Meteorology Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mencatat, dari hasil resume kegiatan posko Nataru menyebut dari tanggal 19 Desember (08.00 WITA) – 20 Desember (08.00 WITA) Tahun 2021 terjadi gempa bumi di wilayah Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 101 kali.
“Meski gempa bumi terjadi 101 kali dalam sehari, yang di rasakan di Bali hanya satu kali saja,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, Dwi Hartanto pada Senin (20/12/2021).
“Untuk gempa bumi hingga saat ini belum menimbulkan kerugian khususnya di Bali. Hanya memang, untuk intensitas curah hujan di Bali masih tetap tinggi. Masyarakat tetap kami himbau waspada,”tukasnya.
