25.4 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Sambut Wisman Tiongkok Pascapandemi, Wagub Cok Ace Minta Tata Pariwisata Bali

DENPASAR, Radar Bali– Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memimpin Rapat Persiapan Tata Kelola Destinasi Pariwisata Provinsi Bali bersama OPD terkait dan stakeholder pariwisata di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (20/2). Guru Besar ISI Denpasar tersebut menyampaikan berbagai isu.

Salah satu yang terpenting terkait kedatangan wisatawan mancanegara asal Tiongkok ke Bali. Menurutnya, wisman Tiongkok secara kuantitas tidak bisa dipandang sebelah mata dan selalu menjadi salah satu jumlah wisatawan tertinggi ke Bali. “Jadi kita harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu, dari segi regulasi hingga penunjang lainnya, sehingga target kunjungan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah bisa terwujud,” jelasnya.

Merujuk kondisi sebelum pandemi Covid-19, Wagub Cok Ace melanjutkan isu terpenting menyangkut wisman Tiongkok adalah masalah “jual beli kepala” yang dilakukan oleh sejumlah oknum agen perjalanan di Tiongkok. Menyongsong dibukanya pasar Tiongkok tahun 2023, ia pun mengumpulkan pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Saya mendengar juga ada banyak keluhan. Tidak hanya oleh masyarakat kita, namun juga oleh wisatawan Tiongkok sendiri, bahkan dari Konjen Tiongkok di Bali. Karena hal tersebut juga merugikan para wisatawan tidak bisa menikmati Bali dengan baik,” imbuhnya.

Baca Juga:  Langgar Perda, Belasan Pekerja Tambak Asal Kupang Digaruk

Kepada OPD terkait di Pemprov Bali, ia menginstruksikan agar menindak tegas jika masih ada praktik-praktik seperti itu di Bali. Tegasnya yang terpenting semua pihak harus mengantisipasi agar masalah tersebut tidak terulang. “Kepada stakeholder pariwisata, baik HPI atau ASITA agar membantu kami melaporkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di lapangan, sehingga kolaborasi antara pemerintah, sektor pariwisata, dan masyarakat bisa mempercepat masalah ini,” tegasnya.

Di akhir arahannya, Wagub Cok Ace menekankan bahwa Pemprov Bali berkomitmen menjadikan Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata berkualitas. Menurutnya pembenahan di berbagai bidang perlu dilakukan. “Pemprov Bali tidak hanya membenahi infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata, namun juga membenahi sistem-sistem yang tidak sesuai dengan nilai pariwisata kita yang berbudaya dan berkualitas, sesuai dengan visi misi Provinsi Bali saat ini Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” tandasnya.

Baca Juga:  Pengamanan Usai Kejadian Pemalakan dan Penganiayaan di Kuta:Satgas Pantai Awasi Gelagat Kriminal

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi, serta para pelaku pariwisata, baik PHRI, HPI, ASITA, IHGM, BHA, dan Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali bidang Pariwisata. (adv/ken/mar)



DENPASAR, Radar Bali– Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memimpin Rapat Persiapan Tata Kelola Destinasi Pariwisata Provinsi Bali bersama OPD terkait dan stakeholder pariwisata di Ruang Rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (20/2). Guru Besar ISI Denpasar tersebut menyampaikan berbagai isu.

Salah satu yang terpenting terkait kedatangan wisatawan mancanegara asal Tiongkok ke Bali. Menurutnya, wisman Tiongkok secara kuantitas tidak bisa dipandang sebelah mata dan selalu menjadi salah satu jumlah wisatawan tertinggi ke Bali. “Jadi kita harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatu, dari segi regulasi hingga penunjang lainnya, sehingga target kunjungan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah bisa terwujud,” jelasnya.

Merujuk kondisi sebelum pandemi Covid-19, Wagub Cok Ace melanjutkan isu terpenting menyangkut wisman Tiongkok adalah masalah “jual beli kepala” yang dilakukan oleh sejumlah oknum agen perjalanan di Tiongkok. Menyongsong dibukanya pasar Tiongkok tahun 2023, ia pun mengumpulkan pemangku kepentingan untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Saya mendengar juga ada banyak keluhan. Tidak hanya oleh masyarakat kita, namun juga oleh wisatawan Tiongkok sendiri, bahkan dari Konjen Tiongkok di Bali. Karena hal tersebut juga merugikan para wisatawan tidak bisa menikmati Bali dengan baik,” imbuhnya.

Baca Juga:  Gegara Cuaca Buruk, Penyeberangan Fast Boat Padangbai-Gili Terawangan Buka-Tutup

Kepada OPD terkait di Pemprov Bali, ia menginstruksikan agar menindak tegas jika masih ada praktik-praktik seperti itu di Bali. Tegasnya yang terpenting semua pihak harus mengantisipasi agar masalah tersebut tidak terulang. “Kepada stakeholder pariwisata, baik HPI atau ASITA agar membantu kami melaporkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di lapangan, sehingga kolaborasi antara pemerintah, sektor pariwisata, dan masyarakat bisa mempercepat masalah ini,” tegasnya.

Di akhir arahannya, Wagub Cok Ace menekankan bahwa Pemprov Bali berkomitmen menjadikan Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata berkualitas. Menurutnya pembenahan di berbagai bidang perlu dilakukan. “Pemprov Bali tidak hanya membenahi infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata, namun juga membenahi sistem-sistem yang tidak sesuai dengan nilai pariwisata kita yang berbudaya dan berkualitas, sesuai dengan visi misi Provinsi Bali saat ini Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” tandasnya.

Baca Juga:  Warga Megati Tabanan Digemparkan Seorang Pria Coba Bunuh Diri di Subak

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi, serta para pelaku pariwisata, baik PHRI, HPI, ASITA, IHGM, BHA, dan Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali bidang Pariwisata. (adv/ken/mar)


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru