SINGARAJA – Penanganan covid-19 di Buleleng menunjukkan tren yang semakin baik. Untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir, tak ada seorang pun pasien covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit. Baik itu di rumah sakit milik daerah maupun rumah sakit swasta.
Mengacu data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, pada Jumat (20/11) ada satu orang yang dirawat di RSUD Buleleng. Pasien itu telah dirawat di Ruang ICU sejak Jumat (12/11) pekan lalu. Pada Sabtu (20/11) tim medis menyatakan pasien itu telah berhasil sembuh.
“Per hari ini tidak ada lagi pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Hari ini seorang pasien yang sempat dirawat di ICU sudah dinyatakan sembuh dari covid-19. Namun yang bersangkutan masih menjalani perawatan di ruang perawatan umum untuk penyakit bawaan yang diderita,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Ketut Suwarmawan saat dikonfirmasi pada Sabtu (20/11).
Meski begitu, saat ini masih ada 3 kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang menjalani masa karantina terpusat. Mereka akan mengakhiri masa karantinanya pekan depan.
“Mudah-mudahan tidak ada tambahan kasus lagi dalam beberapa pekan mendatang. Sehingga kita bisa fokus untuk langkah-langkah pencegahan kasus baru,” imbuh Suwarmawan.
Lebih lanjut Suwarmawan mengatakan, saat ini satgas tengah merancang langkah-langkah pencegahan penyebaran covid-19. Terutama pada masa libur panjang Hari Raya Natal dan perayaan Tahun Baru (Nataru).
Satgas menyatakan penerapan protokol kesehatan secara ketat akan menjadi kunci utama dalam pencegahan kasus covid-19 pada masa tersebut.
“Kalau melihat dari trend, setelah libur panjang akan ada potensi fluktuasi kasus. Sehingga langkah-langkah pencegahan harus kami siapkan sejak dini. Kami harus mengambil langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus yang signifikan seperti yang terjadi pada bulan Juli lalu,” tukasnya.
Sekadar diketahui, hingga Sabtu (20/11) kasus covid-19 di Buleleng secara kumulatif mencapai angka 10.451 kasus. Dari kasus tersebut, sebanyak 9.911 orang di antaranya berhasil sembuh. Selain itu ada 537 orang yang meninggal. Kini masih ada 3 orang yang menjalani masa karantina terpusat.