27.6 C
Denpasar
Monday, May 29, 2023

Pertama dalam Setahun, Tak Ada Pasien di Rumah Sakit

SINGARAJA – Penanganan covid-19 di Buleleng menunjukkan tren yang semakin baik. Untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir, tak ada seorang pun pasien covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit. Baik itu di rumah sakit milik daerah maupun rumah sakit swasta.

 

Mengacu data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, pada Jumat (20/11) ada satu orang yang dirawat di RSUD Buleleng. Pasien itu telah dirawat di Ruang ICU sejak Jumat (12/11) pekan lalu. Pada Sabtu (20/11) tim medis menyatakan pasien itu telah berhasil sembuh.

“Per hari ini tidak ada lagi pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Hari ini seorang pasien yang sempat dirawat di ICU sudah dinyatakan sembuh dari covid-19. Namun yang bersangkutan masih menjalani perawatan di ruang perawatan umum untuk penyakit bawaan yang diderita,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Ketut Suwarmawan saat dikonfirmasi pada Sabtu (20/11).

Baca Juga:  Pasien Covid-19 di Seririt Meninggal saat Isolasi Mandiri di Rumah

 

Meski begitu, saat ini masih ada 3 kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang menjalani masa karantina terpusat. Mereka akan mengakhiri masa karantinanya pekan depan.

 

“Mudah-mudahan tidak ada tambahan kasus lagi dalam beberapa pekan mendatang. Sehingga kita bisa fokus untuk langkah-langkah pencegahan kasus baru,” imbuh Suwarmawan.

 

Lebih lanjut Suwarmawan mengatakan, saat ini satgas tengah merancang langkah-langkah pencegahan penyebaran covid-19. Terutama pada masa libur panjang Hari Raya Natal dan perayaan Tahun Baru (Nataru).

 

Satgas menyatakan penerapan protokol kesehatan secara ketat akan menjadi kunci utama dalam pencegahan kasus covid-19 pada masa tersebut.

 

“Kalau melihat dari trend, setelah libur panjang akan ada potensi fluktuasi kasus. Sehingga langkah-langkah pencegahan harus kami siapkan sejak dini. Kami harus mengambil langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus yang signifikan seperti yang terjadi pada bulan Juli lalu,” tukasnya.

Baca Juga:  Semarak HUT RI, Warga Pedungan Hias Gang dengan Bendera dan Penjor

 

Sekadar diketahui, hingga Sabtu (20/11) kasus covid-19 di Buleleng secara kumulatif mencapai angka 10.451 kasus. Dari kasus tersebut, sebanyak 9.911 orang di antaranya berhasil sembuh. Selain itu ada 537 orang yang meninggal. Kini masih ada 3 orang yang menjalani masa karantina terpusat.



SINGARAJA – Penanganan covid-19 di Buleleng menunjukkan tren yang semakin baik. Untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir, tak ada seorang pun pasien covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit. Baik itu di rumah sakit milik daerah maupun rumah sakit swasta.

 

Mengacu data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, pada Jumat (20/11) ada satu orang yang dirawat di RSUD Buleleng. Pasien itu telah dirawat di Ruang ICU sejak Jumat (12/11) pekan lalu. Pada Sabtu (20/11) tim medis menyatakan pasien itu telah berhasil sembuh.

“Per hari ini tidak ada lagi pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Hari ini seorang pasien yang sempat dirawat di ICU sudah dinyatakan sembuh dari covid-19. Namun yang bersangkutan masih menjalani perawatan di ruang perawatan umum untuk penyakit bawaan yang diderita,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Ketut Suwarmawan saat dikonfirmasi pada Sabtu (20/11).

Baca Juga:  RSUD Buleleng Tetap Buka 24 Jam Saat Nyepi

 

Meski begitu, saat ini masih ada 3 kasus terkonfirmasi positif covid-19 yang menjalani masa karantina terpusat. Mereka akan mengakhiri masa karantinanya pekan depan.

 

“Mudah-mudahan tidak ada tambahan kasus lagi dalam beberapa pekan mendatang. Sehingga kita bisa fokus untuk langkah-langkah pencegahan kasus baru,” imbuh Suwarmawan.

 

Lebih lanjut Suwarmawan mengatakan, saat ini satgas tengah merancang langkah-langkah pencegahan penyebaran covid-19. Terutama pada masa libur panjang Hari Raya Natal dan perayaan Tahun Baru (Nataru).

 

Satgas menyatakan penerapan protokol kesehatan secara ketat akan menjadi kunci utama dalam pencegahan kasus covid-19 pada masa tersebut.

 

“Kalau melihat dari trend, setelah libur panjang akan ada potensi fluktuasi kasus. Sehingga langkah-langkah pencegahan harus kami siapkan sejak dini. Kami harus mengambil langkah antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus yang signifikan seperti yang terjadi pada bulan Juli lalu,” tukasnya.

Baca Juga:  Bocah 2 Tahun di Buleleng Tersiram Air Panas, Kondisinya Mengenaskan

 

Sekadar diketahui, hingga Sabtu (20/11) kasus covid-19 di Buleleng secara kumulatif mencapai angka 10.451 kasus. Dari kasus tersebut, sebanyak 9.911 orang di antaranya berhasil sembuh. Selain itu ada 537 orang yang meninggal. Kini masih ada 3 orang yang menjalani masa karantina terpusat.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru