27.6 C
Denpasar
Friday, June 2, 2023

Dicurigai Varian Omicron, Lima Sampel dari Jembrana Dibawa ke Jakarta

NEGARA – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang meningkat awal tahun 2022 yang begitu cepat, dicurigai virus Covid-19 varian omicron. Karena bersamaan dengan penyebaran omicron yang cepat di Indonesia, karena itu sebanyak lima spesimen atau sampel hasil swab PCR yang positif Covid-19 dari pasien Jembrana dibawa ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.

 

Menurut infomasi, penelitian lebih lanjut sampel hasil swab positif Covid-19 dari lima orang pasien yang sudah menjalani isolasi, dicurigai merupakan virus varian baru omicron.

Sebab, dari segi penyebaran sangat cepat dan cycle threshold (CT) value yang terdeteksi rendah. Semakin rendah nilai CT, kemungkinan besar makin tinggi pula viral load alias jumlah virus dalam tubuh.

Baca Juga:  Temukan Kasus Pertama Rabies, Tabanan Siapkan Emergency Vaksinasi

 

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa sebanyak lima spesimen hasil swab positif Covid-19 sudah dikirim ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Selanjutnya, dikirim ke laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.

Sekadar diketahui, penelitian di Balitbangkes Kemenkes ini berupa whole genome sequencing atau pengurutan keseluruhan genom. Untuk sementara whole genome sequencing hanya ada di Balitbangkes Kemenkes. di Bali belum ada.

“Kami masih menunggu hasilnya,” terangnya.

 

Sebanyak lima spesimen yang dikirim untuk diteliti lebih lanjut tersebut, dicurigai varian baru karena nilai CT yang rendah dibawah 25, artinya virusnya kuat dan jumlah virus diperkirakan cukup banyak. “Hasilnya harus menunggu dari pusat. Semoga saja bukan varian baru,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dewan Bali Usulkan Operasional RS Pratama Ditanggung Pemprov

 

Mengenai gejala, secara umum gejalanya sama dengan virus Sars-Co2. Dimana, yang terpapar mengalami demam dan batuk. Namun bedanya, varian baru ini cepat menyebar, tetapi tidak berakibat fatal.

“Penyebarannya ini harus diantisipasi, dicegah agar tidak terjadi lonjakan kasus lagi,” tegasnya.

 

Menurutnya, pencegahan penyebaran virus varian baru ini, juga sama dengan sebelumnya. Yakni, protokol kesehatan dijalankan disiplin dan vaksin Covid-19, akan lebih baik lagi vaksin ketiga atau booster.

 

Kasus terlahir terkonfirmasi positif Covid-19 sejak awal Januari lalu, sebanyak 35 kasus positif yang masih aktif menjalani isolasi 



NEGARA – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang meningkat awal tahun 2022 yang begitu cepat, dicurigai virus Covid-19 varian omicron. Karena bersamaan dengan penyebaran omicron yang cepat di Indonesia, karena itu sebanyak lima spesimen atau sampel hasil swab PCR yang positif Covid-19 dari pasien Jembrana dibawa ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.

 

Menurut infomasi, penelitian lebih lanjut sampel hasil swab positif Covid-19 dari lima orang pasien yang sudah menjalani isolasi, dicurigai merupakan virus varian baru omicron.

Sebab, dari segi penyebaran sangat cepat dan cycle threshold (CT) value yang terdeteksi rendah. Semakin rendah nilai CT, kemungkinan besar makin tinggi pula viral load alias jumlah virus dalam tubuh.

Baca Juga:  Membandel, Buka Usaha Lewat Jam Operasional, Empat Usaha Ditutup

 

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa sebanyak lima spesimen hasil swab positif Covid-19 sudah dikirim ke Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Selanjutnya, dikirim ke laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta untuk diteliti lebih lanjut.

Sekadar diketahui, penelitian di Balitbangkes Kemenkes ini berupa whole genome sequencing atau pengurutan keseluruhan genom. Untuk sementara whole genome sequencing hanya ada di Balitbangkes Kemenkes. di Bali belum ada.

“Kami masih menunggu hasilnya,” terangnya.

 

Sebanyak lima spesimen yang dikirim untuk diteliti lebih lanjut tersebut, dicurigai varian baru karena nilai CT yang rendah dibawah 25, artinya virusnya kuat dan jumlah virus diperkirakan cukup banyak. “Hasilnya harus menunggu dari pusat. Semoga saja bukan varian baru,” ungkapnya.

Baca Juga:  Veteran Pejuang Tertua di Bali Meninggal Dunia, Ini Kisah Hidupnya

 

Mengenai gejala, secara umum gejalanya sama dengan virus Sars-Co2. Dimana, yang terpapar mengalami demam dan batuk. Namun bedanya, varian baru ini cepat menyebar, tetapi tidak berakibat fatal.

“Penyebarannya ini harus diantisipasi, dicegah agar tidak terjadi lonjakan kasus lagi,” tegasnya.

 

Menurutnya, pencegahan penyebaran virus varian baru ini, juga sama dengan sebelumnya. Yakni, protokol kesehatan dijalankan disiplin dan vaksin Covid-19, akan lebih baik lagi vaksin ketiga atau booster.

 

Kasus terlahir terkonfirmasi positif Covid-19 sejak awal Januari lalu, sebanyak 35 kasus positif yang masih aktif menjalani isolasi 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru