AMLAPURA – Di tengah kondisi cuaca yang tak menentu membuat sebagian masyarakat di Karangasem mulai mengalami kesulitan air. Seperti yang terjadi di wilayah Rendang.
Sebagian masyarakat di Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan Rendang. Saat ini, warga di sana dilanda kekeringan sejak beberapa bulan lalu.
Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Banjar Batumadeg, I Nyoman Sumerta. Kata dia, untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan minum, ia dan beberapa warga lainnya harus rela membeli air seharga Rp 150 ribu per tangki untuk memenuhi kebutuha satu bulan ke depan.
“Biasanya kami memanfaatkan bak penampungan air, tetapi karena kondisi cuaca tidak menentu kadang hujan kadang kemarau, membuat bak penampunga air kering,” ujarnya, Sabtu (21/8).
Diakui, tinggal di daerah pegunungan, saat musim hujan, bak penampungan air selalu terisi penuh. Bahkan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.
“Sempat hujan beberapa kali. Sekarang kan mulai hujan lagi, tapi cuma dapat air satu atau dua gentong. Nanti kemarau lagi,” kata Sumerta.
Selain kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia juga cukup kesulitan memenuhi kebutuhan minum ternak sapi miliknya.
Sehingga, air yang dibeli tersebut tak hanya untuk memenuhi kebutuhannya namun juga untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak.
“Ini sudah terjadi sekitar dua bulanan ini,” akunya.
Kondisi yang sama juga dialami Ni Nyoman Kisid. Selama musim kemarau ini, dia sudah membeli air sampai empat kali. Sebab, keluarganya tidak berlangganan air PDAM.
“Yang pakai PDAM jarang. Saya juga membeli air untuk memenuhi kebutuhan masak sama minum dan mandi. Kalau terus begini sampai musim hujan nanti, pengeluaran untuk beli air lumayan banyak. Apalagi kondisi seperti sekarang,” pungkasnya.