27.6 C
Denpasar
Friday, June 2, 2023

Warga di Wilayah Besakih Karangasem Mulai Dilanda Kekeringan

AMLAPURA – Di tengah kondisi cuaca yang tak menentu membuat sebagian masyarakat di Karangasem mulai mengalami kesulitan air. Seperti yang terjadi di wilayah Rendang. 

Sebagian masyarakat di Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan  Rendang. Saat ini, warga di sana dilanda kekeringan sejak beberapa bulan lalu.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Banjar Batumadeg, I Nyoman Sumerta. Kata dia, untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan minum, ia dan beberapa warga lainnya harus rela membeli air seharga Rp 150 ribu per tangki untuk memenuhi kebutuha satu bulan ke depan. 

“Biasanya kami memanfaatkan bak penampungan air, tetapi karena kondisi cuaca tidak menentu kadang hujan kadang kemarau, membuat bak penampunga air kering,” ujarnya, Sabtu (21/8).

Baca Juga:  Diyakini Memiliki Nilai Magis, Badar Pulaki Diburu Pencinta Batu Akik

Diakui, tinggal di daerah pegunungan, saat musim hujan, bak penampungan air selalu terisi penuh. Bahkan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. 

“Sempat hujan beberapa kali. Sekarang kan mulai hujan lagi, tapi cuma dapat air satu atau dua gentong. Nanti kemarau lagi,” kata Sumerta.

Selain kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia juga cukup kesulitan memenuhi kebutuhan minum ternak sapi miliknya. 

Sehingga, air yang dibeli tersebut tak hanya untuk memenuhi kebutuhannya namun juga untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak. 

“Ini sudah terjadi sekitar dua bulanan ini,” akunya.

Kondisi yang sama juga dialami Ni Nyoman Kisid. Selama musim kemarau ini, dia sudah membeli air sampai empat kali. Sebab, keluarganya tidak berlangganan air PDAM. 

Baca Juga:  Sasar Warung Angkringan, Petugas Temukan 14 Warga Salah Pakai Masker

“Yang pakai PDAM jarang. Saya juga membeli air untuk memenuhi kebutuhan masak sama minum dan mandi. Kalau terus begini sampai musim hujan nanti, pengeluaran untuk beli air lumayan banyak. Apalagi kondisi seperti sekarang,” pungkasnya. 



AMLAPURA – Di tengah kondisi cuaca yang tak menentu membuat sebagian masyarakat di Karangasem mulai mengalami kesulitan air. Seperti yang terjadi di wilayah Rendang. 

Sebagian masyarakat di Banjar Batumadeg, Desa Besakih, Kecamatan  Rendang. Saat ini, warga di sana dilanda kekeringan sejak beberapa bulan lalu.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga Banjar Batumadeg, I Nyoman Sumerta. Kata dia, untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan minum, ia dan beberapa warga lainnya harus rela membeli air seharga Rp 150 ribu per tangki untuk memenuhi kebutuha satu bulan ke depan. 

“Biasanya kami memanfaatkan bak penampungan air, tetapi karena kondisi cuaca tidak menentu kadang hujan kadang kemarau, membuat bak penampunga air kering,” ujarnya, Sabtu (21/8).

Baca Juga:  KLIR! Napi Korupsi Rutan Negara Tak Dapat Jatah Remisi Lebaran

Diakui, tinggal di daerah pegunungan, saat musim hujan, bak penampungan air selalu terisi penuh. Bahkan bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. 

“Sempat hujan beberapa kali. Sekarang kan mulai hujan lagi, tapi cuma dapat air satu atau dua gentong. Nanti kemarau lagi,” kata Sumerta.

Selain kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia juga cukup kesulitan memenuhi kebutuhan minum ternak sapi miliknya. 

Sehingga, air yang dibeli tersebut tak hanya untuk memenuhi kebutuhannya namun juga untuk memenuhi kebutuhan hewan ternak. 

“Ini sudah terjadi sekitar dua bulanan ini,” akunya.

Kondisi yang sama juga dialami Ni Nyoman Kisid. Selama musim kemarau ini, dia sudah membeli air sampai empat kali. Sebab, keluarganya tidak berlangganan air PDAM. 

Baca Juga:  Duh, Pohon Tumbang Timpa Gedung SDN 7 Kutampi, Nusa Penida,Klungkung

“Yang pakai PDAM jarang. Saya juga membeli air untuk memenuhi kebutuhan masak sama minum dan mandi. Kalau terus begini sampai musim hujan nanti, pengeluaran untuk beli air lumayan banyak. Apalagi kondisi seperti sekarang,” pungkasnya. 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru