27.6 C
Denpasar
Wednesday, March 29, 2023

Siapkan Jalan Khusus Kendaraan Berat dekat Pemukiman Warga

SINGARAJA– Pemerintah berencana membangun ruas jalan baru di wilayah Kecamatan Gerokgak. Jalan baru itu akan membentang dari Desa Pemuteran hingga Desa Pejarakan. Keberadaan jalan itu diyakini akan mendukung pembangunan bandara baru yang konon akan dibangun di Desa Sumberklampok.

 

Mengacu draft Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Bandara Bali Baru, pemerintah berencana membangun jalur arteri sekunder. Jalur itu disebut sebagai Jalan Lingkar Selatan.

 

Mengacu peta, jalan itu akan ada di sisi selatan Jembatan Pengumbahan. Selanjutnya jalan akan membentang sepanjang sekitar enam kilometer dan berada di sisi selatan kawasan pemukiman warga. Karena statusnya sebagai jalur arteri sekunder, jalur itu hanya akan dilalui oleh kendaraan berat.

Baca Juga:  Bandara Bali Utara Gagal, Dewan Sebut Ada Kepentingan Politik

 

Perbekel Pemuteran Nyoman Arnawa yang dikonfirmasi Selasa (21/9) membenarkan adanya rencana tersebut. Hanya saja pihaknya belum dapat memastikan dimana lokasi jalan arteri tersebut.

 

Arnawa menyatakan warga pada prinsipnya sepakat dengan keberadaan jalur baru tersebut. Sebab akan mendukung kelancaran pariwisata di desa-desa penyangga. Baik itu Desa Pemuteran maupun Desa Sumberkima dan Desa Pejarakan.

 

“Prinsipnya warga setuju. Sepanjang tidak mengganggu kawasan suci. Selama jalur itu dibangun di luar kawasan suci, kami bisa sepakat dengan rencana itu. Itu juga baru rancangan, kepastiannya masih akan dibahas lagi,” kata Arnawa.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra yang dikonfirmasi terpisah, juga mengakui ada rencana pembangunan jalur tersebut. Hanya saja pembangunan jalan baru, tak semudah membalikkan telapak tangan.

Baca Juga:  LSM BAWA Menentang Kadiskes Jembrana yang Sarankan Habisi Anjing Liar

 

“Tidak gampang mencari lahan untuk jalan baru. Mungkin solusi lainnya adalah pelebaran jalan. Sehingga bisa mendukung aktivitas pariwisata sekaligus mendukung keberadaan Bandara Bali Baru,” kata Adiptha.

 

Hal yang paling realistis, ialah membangun jalur kereta api. Ia menyebut rencana pembangunan kereta api juga sudah tercantum dalam draft RDTR Kawasan Bandara Bali Baru.

 

“Kereta api nggak banyak makan lahan. Masalah yang kita hadapi kan ruang dan lahan. Kereta api makan lahan sedikit, tapi bisa angkut banyak orang. Selain itu tepat waktu dan lebih murah juga,” tukas Adiptha.

 



SINGARAJA– Pemerintah berencana membangun ruas jalan baru di wilayah Kecamatan Gerokgak. Jalan baru itu akan membentang dari Desa Pemuteran hingga Desa Pejarakan. Keberadaan jalan itu diyakini akan mendukung pembangunan bandara baru yang konon akan dibangun di Desa Sumberklampok.

 

Mengacu draft Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Bandara Bali Baru, pemerintah berencana membangun jalur arteri sekunder. Jalur itu disebut sebagai Jalan Lingkar Selatan.

 

Mengacu peta, jalan itu akan ada di sisi selatan Jembatan Pengumbahan. Selanjutnya jalan akan membentang sepanjang sekitar enam kilometer dan berada di sisi selatan kawasan pemukiman warga. Karena statusnya sebagai jalur arteri sekunder, jalur itu hanya akan dilalui oleh kendaraan berat.

Baca Juga:  Dinas Perizinan Pastikan Pabrik Sosis yang Diprotes Warga Tak Berizin

 

Perbekel Pemuteran Nyoman Arnawa yang dikonfirmasi Selasa (21/9) membenarkan adanya rencana tersebut. Hanya saja pihaknya belum dapat memastikan dimana lokasi jalan arteri tersebut.

 

Arnawa menyatakan warga pada prinsipnya sepakat dengan keberadaan jalur baru tersebut. Sebab akan mendukung kelancaran pariwisata di desa-desa penyangga. Baik itu Desa Pemuteran maupun Desa Sumberkima dan Desa Pejarakan.

 

“Prinsipnya warga setuju. Sepanjang tidak mengganggu kawasan suci. Selama jalur itu dibangun di luar kawasan suci, kami bisa sepakat dengan rencana itu. Itu juga baru rancangan, kepastiannya masih akan dibahas lagi,” kata Arnawa.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra yang dikonfirmasi terpisah, juga mengakui ada rencana pembangunan jalur tersebut. Hanya saja pembangunan jalan baru, tak semudah membalikkan telapak tangan.

Baca Juga:  Kemenhub Cek Lokasi Bandara Buleleng, Desa Adat Merasa Dilangkahi

 

“Tidak gampang mencari lahan untuk jalan baru. Mungkin solusi lainnya adalah pelebaran jalan. Sehingga bisa mendukung aktivitas pariwisata sekaligus mendukung keberadaan Bandara Bali Baru,” kata Adiptha.

 

Hal yang paling realistis, ialah membangun jalur kereta api. Ia menyebut rencana pembangunan kereta api juga sudah tercantum dalam draft RDTR Kawasan Bandara Bali Baru.

 

“Kereta api nggak banyak makan lahan. Masalah yang kita hadapi kan ruang dan lahan. Kereta api makan lahan sedikit, tapi bisa angkut banyak orang. Selain itu tepat waktu dan lebih murah juga,” tukas Adiptha.

 


Artikel Terkait

Most Read


Artikel Terbaru