27.6 C
Denpasar
Friday, June 2, 2023

Kerasnya Getaran, Tim Ahli Telusuri Jalur Sesar di Desa Ban

AMLAPURA- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan penelusuran jalur sesar di bawah permukaan bumi yang ada di wilayah Desa Ban, Kecamatan Kubu. Penelusuran tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah dan jenis bebatuan di dasar lapisan tanah yang mempengaruhi kerasnya getaran akibat gempa magnitudo 4,8 pada Sabtu (16/10) lalu.

 

Plt Kabid Kebencanaan dan Kesiapsiagaan BPBD Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana mengungkapkan, penelusuran yang dilakukan PVMBG tersebut berlangsung sejak Rabu hingga Kamis kemarin (21/10). Pengecekan tersebut dilakukan dengan menyisir banjar Jatituhu dan Temakung sebagai wilayah yang paling parah menerima dampak gempa. “Penelusuran dilakukan pada jalur sesar untuk memastikan faktor penyebab kerusakan akibat gempa beberapa waktu lalu,” ujar Tirtana, Kamis (21/10).

Baca Juga:  Warning, Potensi Cuaca Ektrem Dan Bencana Alam Masih Terjadi di Bali

 

Para ahli PVMBG didampingi petugas BPBD Karangasem melakukan penelusuran dengan menggunakan alat seismometer. Alat tersebut digunakan untuk mendeteksi getaran pada permukaan tanah. Selain itu, alat tersebut juga bisa mengecek jenis batuan dibawah tanah. “Tim ahli dari PVMBG menyebut, jenis batuan di bawah permukaan tanah di Desa Ban merupakan batuan vulkanik yang cukup kuat,” ungkapnya.

 

Eka Tirtana mencontohkan seperti di wilayah Jatituhu, lapisan batuan bawah agak tipis sedangkan bagian atasnya tebal. Dengan demikian, semakin tebal batuannya akan makin keras dampak getaran yang ditimbulkan ketika terjadi gempa bumi. “Ini juga akan berpengaruh seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa itu sendiri,” paparya.

Baca Juga:  Selain Korban Tewas, Menyebabkan Longsor dan Reruntuhan Batu

 

Eka Tirtana menambahkan, dari penuturan ahli PVMBG menyebutkan, kerusakan yang ditimbulkan gempa di Desa Ban juga didasari empat faktor. Kerusakan bangunan disebabkan di mana sumber gempa, geologi atau kondisi tanah, kualitas bangunan dan topografi wilayah. “Apalagi sebagian pemukiman di Desa Ban kan ada di wilayah perbukitan,” katanya.

 

Kabupaten Karangasem diakui sangat rawan gempa. Ketika terjadi gempa kerap kali menimbulkan kerusakan. “Dari hasil penelusuran ini nantinya akan dijadikan PVMBG dalam mengeluarkan rekomendasi ke depan,” tandasnya. 



AMLAPURA- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan penelusuran jalur sesar di bawah permukaan bumi yang ada di wilayah Desa Ban, Kecamatan Kubu. Penelusuran tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah dan jenis bebatuan di dasar lapisan tanah yang mempengaruhi kerasnya getaran akibat gempa magnitudo 4,8 pada Sabtu (16/10) lalu.

 

Plt Kabid Kebencanaan dan Kesiapsiagaan BPBD Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana mengungkapkan, penelusuran yang dilakukan PVMBG tersebut berlangsung sejak Rabu hingga Kamis kemarin (21/10). Pengecekan tersebut dilakukan dengan menyisir banjar Jatituhu dan Temakung sebagai wilayah yang paling parah menerima dampak gempa. “Penelusuran dilakukan pada jalur sesar untuk memastikan faktor penyebab kerusakan akibat gempa beberapa waktu lalu,” ujar Tirtana, Kamis (21/10).

Baca Juga:  Hampir 100 % Guru Divaksin, Bupati Jembrana Izinkan Sekolah Tatap Muka

 

Para ahli PVMBG didampingi petugas BPBD Karangasem melakukan penelusuran dengan menggunakan alat seismometer. Alat tersebut digunakan untuk mendeteksi getaran pada permukaan tanah. Selain itu, alat tersebut juga bisa mengecek jenis batuan dibawah tanah. “Tim ahli dari PVMBG menyebut, jenis batuan di bawah permukaan tanah di Desa Ban merupakan batuan vulkanik yang cukup kuat,” ungkapnya.

 

Eka Tirtana mencontohkan seperti di wilayah Jatituhu, lapisan batuan bawah agak tipis sedangkan bagian atasnya tebal. Dengan demikian, semakin tebal batuannya akan makin keras dampak getaran yang ditimbulkan ketika terjadi gempa bumi. “Ini juga akan berpengaruh seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa itu sendiri,” paparya.

Baca Juga:  Bunuh Ibu Tiri, Kakak Tersangka Sebut Adiknya Kerap Berperilaku Aneh

 

Eka Tirtana menambahkan, dari penuturan ahli PVMBG menyebutkan, kerusakan yang ditimbulkan gempa di Desa Ban juga didasari empat faktor. Kerusakan bangunan disebabkan di mana sumber gempa, geologi atau kondisi tanah, kualitas bangunan dan topografi wilayah. “Apalagi sebagian pemukiman di Desa Ban kan ada di wilayah perbukitan,” katanya.

 

Kabupaten Karangasem diakui sangat rawan gempa. Ketika terjadi gempa kerap kali menimbulkan kerusakan. “Dari hasil penelusuran ini nantinya akan dijadikan PVMBG dalam mengeluarkan rekomendasi ke depan,” tandasnya. 


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru