SINGARAJA– Umat Kristiani di Kabupaten Buleleng, Bali mengedepankan aksi sosial pada perayaan Natal tahun ini.
Perayaan dilakukan secara sederhana, mengingat hari raya Natal tahun ini masih berlangsung pada masa pandemi covid-19.
Ketua Musyawarah Pelayanan Umat Kristiani (MPUK) Buleleng, Pendeta Putu Yosea Yogiarta mengungkapkan, pihaknya sangat bersyukur umat kristiani masih diberikan izin melaksanakan ibadah Natal. Kendati masih dalam suasana pandemi.
Menurutnya pada masa pandemi, MPUK dan pengurus gereja di Buleleng telah melakukan sejumlah penyesuaian.
Perayaan Natal yang biasanya dilakukan secara meriah, kini dilakukan pembatasan. Pengurus gereja meminta agar jemaat mengedepankan aksi sosial.
Seperti membagikan sembako pada masyarakat yang membutuhkan, maupun yang terdampak pandemi covid-19.
“Kami di MPUK juga saat perayaan Natal bersama, dilakukan secara terbatas. Tahun-tahun sebelum pandemi kan diikuti seluruh jemaat. Tapi sekarang hanya diikuti oleh pendeta dan pelayan jemaat,” kata Yogi.
Sementara untuk pelaksanaan ibadah, akan dilakukan secara bergelombang. Ibadah Natal akan dilaksanakan mulai Jumat (24/12) malam hingga Sabtu (25/12).
Selain itu, jamaat juga akan melakukan ibadah Minggu pada keesokan harinya.
Menurut Yogi, pelaksanaan ibadah harus dilakukan secara bergelombang. Sebab sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri), kapasitas tempat ibadah hanya 50 persen saja.
“Kami di gereja juga sudah punya satgas penegakan protokol kesehatan. Sudah dibentuk sejak tahun 2020 lalu. Jadi kami sudah sangat siap beradaptasi dengan kondisi pandemi,” katanya.
Sementara itu Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Ketut Suwarmawan mengatakan, pihaknya telah melakukan pengawasan kesiapan gereja dalam pelaksanaan ibadah.
Ia meminta agar gereja benar-benar menerapkan protokol kesehatan. Sehingga potensi penyebaran covid-19 di lokasi ibadah dapat dicegah.
“Kami sudah cek kesiapan protokol kesehatan, pengaturan jarak, termasuk kesiapan satgas di gereja. Kami harap prokes tetap dikedepankan selama ibadah.
Nanti selama perayaan Natal, satgas kabupaten dan kecamatan juga akan melakukan pengawasan,” kata Suwarmawan.