Sudah 14 tahun, Komang Tisna Yasa, bocah asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali, hidup dengan penyakit kulit bersisik. Empat belas tahun adalah usianya. Ia memiliki penyakit kulit bersisisik atau iktiosis sejak lahir.
I WAYAN WIDYANTARA, Singaraja
SEMUA orang mungkin ingin hidup normal. Begitu juga I Komang Tisna Yasa. Namun, sejak lahir, Komang Tisna mengalami kulit bersisik.
Karena penyakitnya ini, Komang Tisna memiliki banyak keterbatasan. Dia tak bisa seperti warga negara lainnya. Salah satunya adalah soal pendidikan formal.
Menurut ayahnya, Wayan Muderawan, Komang Tisna belum bisa bersekolah. Padahal usianya sudah 14 tahun.
Muderawan menjelaskan, Komang Tisna tidak bisa bersekolah lantaran penyakit kulit bersisik ini juga memengaruhi mata, indera penglihatannya.
Namun, lanjut Muderawan, untuk aktivitas sebagai anak, Komang Tisna masih tetap bisa melakukan.
“Kalau di rumah dia main aja. Sesekali ikut saya ngurusin godel (anak sapi) di lapangan,” ujar Muderawan saat ditemui Koordinator Aku for Bali, Isyanita Tunggal Dewi dan radarbali.id di kediamannya, pada Senin (23/8).
Muderawan sebelumnya juga mengatakan kondisi psikis anaknya sebetulnya cukup baik. Namun anaknya merasakan gatal hampir setiap hari.
“Kalau gatal digaruk-garuk. Perih, bahkan sampai bisa berdarah. Ya, seperti orang yang ganti kulit begitu,” ungkap Muderawan.
Diberitakan sebelumnya, I Komang Tisna, bocah asal Desa Bontihing, Buleleng ini mengalami kulit bersisik sejak baru lahir dari rahim ibunya, yakni Nengah Sinar di Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng di Singaraja.
Kini Komang Tisna Yasa sudah berusia 14 tahun. Namun hingga usia remaja itu, ia tetap tumbuh dengan kulit bersisik atau dalam istilah medis disebut iktiosis.
Iktiosis adalah sebuah penyakit kelainan kulit yang ditandai dengan kulit kering, menebal, kasar, dan bersisik, seperti kulit ikan.
Muderawan mengatakan, sudah sejumlah usaha dia lakukan untuk menyembuhkan anaknya. Bantuan dari berbagai pihak juga sempat diterima. Namun sakit anaknya tak kunjung sembuh.