28.7 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Ternyata Trophy Balap Motor WSBK di Mandalika Dibuat di Gianyar Bali

GIANYAR – Trophy event balap World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika dibuat oleh Bengkel Tuksedo Studio Bali yang bermarkas di Jalan Tukad Tampuagan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Owner Bengkel Tuksedo, Pudji Handoko menjelaskan, dalam tempo sebulan, panitia meminta 28 trophy. Ada tiga kategori trophy yang dibuat. Terdiri dari 12 trophy untuk Asia Talent Cup (ATC) 2021, kemudian 8 trophy untuk World Supersport 2021, dan 8 trophy lagi untuk World Superbike 2021.

“Sebenarnya kami hanya diminta membuat untuk Supersport dan Superbike. Tapi karena dilihat hasilnya bagus jadi kami sekalian diminta untuk membuat untuk ATC,” ungkapnya.

Dia merinci, berat dan ukuran trophy berbeda sesuai kategori lomba. Berat berkisar antara 3-5 kilogram dengan tinggi beragam. Paling tinggi 48 centimeter. “Semuanya sudah di tangan panitia. Anak saya ikut mengantar ke sana,” jelasnya.

Baca Juga:  Mimih! Stres, Tertangkap Nyabu, Mantan Dewan Residivis Diciduk

Lantaran karyanya dipercaya untuk balapan dunia, Pudji mengaku senang. Apalagi, baru kali ini pihaknya membuat trophy untuk event balapan.

“Senang kami bisa ikut berpartisipasi. Ini menambah semangat anak-anak. Dan kami juga senang karena yang menerima itu bangga, mereka mengacungi jempol karya kita, bahkan mengapresiasi sekali,” jelasnya.

Yang menyenangkan lagi, trophy biasanya terbuat dari emas ataupun akrilik.

Dia menyatakan, pada tahap awal mengajukan 13 desain trophy kepada pihak panitia yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Dari sekian pilihan, panitia memilih satu desain terbaik.

Dibuat oleh 30 pekerja selama hampir sebulan, trophy menampilkan lintasan Mandalika. Kemudian sejak sebulan, trophy berbahan aluminium dan stainless steel dibuat. 

Untuk desain, pihaknya menonjolkan sisi internasional. Juga berpatokan pada ketentuan trophy balap internasional.

“Menurut saya jangan memaksakan sesuatu. Kalau seniman dibatasi macam-macam, harus begini harus begitu nanti akan kehilangan hakekatnya. Desain ini ada nilai hakekatnya. Dan tentunya desain ini mencerminkan balapan itu sendiri, sehingga ada relief sirkuit Mandalika di sana,” ujarnya, Senin (22/11).

Baca Juga:  Asal-Usul Penggelapan Rp40 M yang Menjerat Tiga Pejabat Pelindo III

Arsitek yang kini membuat replika mobil mewah klasik itu mencontohkan terciptanya desain mobil Porsche di Jerman.

“Waktu itu, desainer tidak diintervensi harus ada lambang Nazi, lambang bangsa Jerman. Kalau begitu, mungkin tidak tercipta Porche,” terangnya.

Terkait material trophy, tidak ada masalah sama sekali. Termasuk bahan dan pekerja. Meski waktu yang diberikan cukup mepet.

“Itu sudah kerjaan kami setiap hari, jadi tidak ada kesulitan,” ungkapnya.

Yang hebat lagi, ada kemungkinan bengkel miliknya ini menggarap trophy untuk MotoGP.

“Dan kemungkinan untuk MotoGP nanti kami ditunjuk lagi,” pungkasnya.



GIANYAR – Trophy event balap World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika dibuat oleh Bengkel Tuksedo Studio Bali yang bermarkas di Jalan Tukad Tampuagan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Owner Bengkel Tuksedo, Pudji Handoko menjelaskan, dalam tempo sebulan, panitia meminta 28 trophy. Ada tiga kategori trophy yang dibuat. Terdiri dari 12 trophy untuk Asia Talent Cup (ATC) 2021, kemudian 8 trophy untuk World Supersport 2021, dan 8 trophy lagi untuk World Superbike 2021.

“Sebenarnya kami hanya diminta membuat untuk Supersport dan Superbike. Tapi karena dilihat hasilnya bagus jadi kami sekalian diminta untuk membuat untuk ATC,” ungkapnya.

Dia merinci, berat dan ukuran trophy berbeda sesuai kategori lomba. Berat berkisar antara 3-5 kilogram dengan tinggi beragam. Paling tinggi 48 centimeter. “Semuanya sudah di tangan panitia. Anak saya ikut mengantar ke sana,” jelasnya.

Baca Juga:  Dirut Tirta Sanjiwani Gianyar Dicatut, Tawarkan Mobil Via WhatsApp

Lantaran karyanya dipercaya untuk balapan dunia, Pudji mengaku senang. Apalagi, baru kali ini pihaknya membuat trophy untuk event balapan.

“Senang kami bisa ikut berpartisipasi. Ini menambah semangat anak-anak. Dan kami juga senang karena yang menerima itu bangga, mereka mengacungi jempol karya kita, bahkan mengapresiasi sekali,” jelasnya.

Yang menyenangkan lagi, trophy biasanya terbuat dari emas ataupun akrilik.

Dia menyatakan, pada tahap awal mengajukan 13 desain trophy kepada pihak panitia yakni Mandalika Grand Prix Association (MGPA). Dari sekian pilihan, panitia memilih satu desain terbaik.

Dibuat oleh 30 pekerja selama hampir sebulan, trophy menampilkan lintasan Mandalika. Kemudian sejak sebulan, trophy berbahan aluminium dan stainless steel dibuat. 

Untuk desain, pihaknya menonjolkan sisi internasional. Juga berpatokan pada ketentuan trophy balap internasional.

“Menurut saya jangan memaksakan sesuatu. Kalau seniman dibatasi macam-macam, harus begini harus begitu nanti akan kehilangan hakekatnya. Desain ini ada nilai hakekatnya. Dan tentunya desain ini mencerminkan balapan itu sendiri, sehingga ada relief sirkuit Mandalika di sana,” ujarnya, Senin (22/11).

Baca Juga:  Tak Hanya Lukis Wajah, Bule Rusia Ini Juga Bikin Prank Pakaian Dalam

Arsitek yang kini membuat replika mobil mewah klasik itu mencontohkan terciptanya desain mobil Porsche di Jerman.

“Waktu itu, desainer tidak diintervensi harus ada lambang Nazi, lambang bangsa Jerman. Kalau begitu, mungkin tidak tercipta Porche,” terangnya.

Terkait material trophy, tidak ada masalah sama sekali. Termasuk bahan dan pekerja. Meski waktu yang diberikan cukup mepet.

“Itu sudah kerjaan kami setiap hari, jadi tidak ada kesulitan,” ungkapnya.

Yang hebat lagi, ada kemungkinan bengkel miliknya ini menggarap trophy untuk MotoGP.

“Dan kemungkinan untuk MotoGP nanti kami ditunjuk lagi,” pungkasnya.


Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru