SEMARAPURA – Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung mengantisipasi penyakit susulan usai banjir bandang di Nusa Penida. Dua penyakit yang diwaspadai adalah serangan demam berdarah (DB) dan diare.
Dinas Kesehatan Klungkung pun melakukan fogging dan pembagian abate di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, salah satu desa yang terdampak banjir bandang. Itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kasus demam berdarah pasca banjir bandang yang terjadi di wilayah tersebut.
Kadis Kesehatan Kabupaten Klungkung, Made Adi Swapadni, Rabu (22/12) menuturkan, demam berdarah dan diare merupakan penyakit yang dikhawatirkan akan menyerang warga Nusa Penida usai banjir bandang. Oleh karena itu langkah antisipasi dilakukan Dinas Kesehatan.
“Kalau selama ini sih belum ada perkembangan peningkatan penyakit. Kalau banjir itu yang kami takutkan diare dan demam berdarah. Jadi kami antisipasi,” ujarnya.
Antisipasi yang dilakukan Dinkes Klungkung berupa pelaksanaan fogging dan pembagian abate. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari mulai Senin (20/12)-Rabu (22/12) itu dilakukan di sejumlah wilayah Desa Ped. Mengingat wilayah itu berhari-hari tergenang. Apalagi perbekel setempat melihat adanya perkembangan nyamuk.
“Pak Kades melihat adanya perkembangan nyamuk. Ya, kami antisipasi dengan fogging dan pembagian abate di Sental, Banjar Bodong dan Banjar Bias karena di sana paling lama terendam banjir,” terangnya.
Meski begitu, fogging dan pembagian abate tidak menutup kemungkinan dilakukan di desa lainnya yang sebelumnya juga terdampak banjir bandang.
“Kami tetap lakukan pemantauan,” tandasnya.